Ngelmu.co – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Anwar Abbas, memprotes pencatutan logo lembaganya dalam acara sosialisasi program bimbingan teknis (bimtek) penceramah bersertifikat, yang mulai dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (16/9).
“MUI tidak ada hubungannya dengan acara yang diselenggarakan Kemenag tersebut,” tegas Anwar, seperti dilansir Kompas, Kamis (17/9).
Dalam rapat Dewan Pimpinan MUI, Selasa (8/9) lalu, sudah diputuskan bahwa pihaknya menolak program bimtek penceramah bersertifikat.
Maka Anwar menilai, pencantuman logo dalam backdrop acara tersebut sudah merugikan nama baik MUI.
“Untuk itu, MUI sudah menegur pihak terkait, dan telah berjanji akan memperbaikinya,” ujarnya.
“MUI, menyampaikan ucapan terima kasih, kepada pihak Kemenag, karena pagi ini logo MUI, yang terpasang di backdrop acara tersebut, sudah ditutup dengan kertas, sebagai tanda bahwa MUI, tidak terkait dengan acara tersebut,” jelas Anwar.
Baca Juga: MUI dan PKS Tolak Program Penceramah Bersertifikat yang Digagas Kemenag
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menjelaskan pencatuman logo MUI dalam spanduk acara, merupakan kesalahan teknis.
“Kesalahan teknis saja, langsung dihapus saat itu juga,” jawabnya, seperti dilansir Detik, Kamis (17/9).
Kamaruddin menyatakan, permasalahan itu sudah selesai, dan menyebut tak ada kesalahpahaman dengan MUI.
“Insya Allah, enggak ada masalah,” jelasnya.
Baca Juga: Tanggapan UAS soal Wacana Penceramah Bersertifikat dari Kemenag
Pencatutan logo yang dimaksud MUI pada backdrop acara, dapat dilihat dari cuitan akun resmi @Kemenag_RI.
“Program Bimtek Penceramah Agama Bersertifikat, memasuki tahap sosialisasi. Acara ini dibuka oleh Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi,” tulis akun tersebut.
Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin, ikut merespons cuitan tersebut, pada akun Twitter-nya, @lukmansaifuddin.
“Mari dukung setiap program Pemerintah yang bertujuan tingkatkan dan kembangkan kompetensi, kapasitas, dan kapabilitas penceramah agama,” tuturnya.
“Program tersebut adalah bentuk tanggung jawab negara terhadap umat beragama, yang pelaksanaannya dilakukan oleh pihak berkompeten,” sambung Lukman.
Mari dukung setiap program Pemerintah yg bertujuan tingkatkan dan kembangkan kompetensi, kapasitas, dan kapabilitas penceramah agama.
Program tsb adalah bentuk tanggung jawab negara terhadap umat beragama, yg pelaksanaannya dilakukan oleh pihak berkompeten. https://t.co/jhgl7luNRw
— Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) September 17, 2020
Sebelumnya, Wamenag Zainut, membuka sosialisasi program bimtek penceramah bersertifikat.
Puluhan peserta, mengikuti acara yang berlangsung selama tiga hari itu, baik secara daring pun luring.
Sosialisasi akan ditutup dengan peluncuran program bimtek penceramah bersertifikat, oleh Menag Fachrul Razi.
Termasuk para Dirjen Bimas (Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha), serta Pusat Pembinaan dan Pendidikan Khonghucu, Jumat (18/9).
“Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan bimbingan keagamaan melalui para penceramah,” jelas Zainut, seperti dilansir kemenag.go.id, Rabu (16/09).