Ngelmu.co – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), mengklarifikasi berita soal motor dinas lurah yang belakangan ini viral di berbagai media sosial.
Ia menyampaikan, ada kesalahpahaman di tengah publik mengenai pembelian 177 unit Honda Vario 160 untuk motor dinas lurah di Kota Semarang.
Ita kemudian menegaskan, anggaran yang dihabiskan untuk pembelian ratusan motor itu bukan Rp8 miliar, melainkan hanya separuhnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan, dana Rp8 miliar yang diambil dari anggaran Pemkot Semarang tersebut tidak hanya dipakai untuk membeli motor.
Namun, juga untuk membeli keperluan lain.
“Saya klarifikasi, jadi, anggaran Rp8 miliar itu betul, jadi di [anggaran] rumah tangga [Pemkot Semarang] memang ada Rp8 miliar.”
“Saya membacanya memang secara keseluruhan itu ada Rp7,931 miliar ‘kan, mendekati 8 [miliar rupiah] lah.”
Demikian pernyataan Ita saat ditemui awak media di Jalan Bukit Duta, Semarang, Ahad (3/12/2023).
“Itu selain untuk motor, ada untuk yang lainnya, ada untuk LED, untuk beli, ya, yang namanya rumah tangga ‘kan, tapi utamanya APAR [alat pemadam api ringan],” jelasnya.
Ita juga memastikan, anggaran untuk pembelian 177 motor Honda Vario baru buat para lurah itu hanya sekitar Rp4,7 miliar.
Lebih detail, menurutnya, harga per unit kendaraan adalah Rp26,5 jutaan, di mana tender motor dilakukan melalui e-katalog.
“Proses-prosesnya monggo [silakan], bisa dilihat nanti, karena ini semua melalui e-katalog, itu ‘kan umum orang bisa melihat,” kata Ita.
Ia juga menyampaikan alasan pihaknya membeli 177 unit motor baru untuk para lurah di Semarang.
Menurutnya, kendaraan dinas bagi para lurah memang sudah perlu diganti.
Pasalnya, kendaraan dinas lama sudah dipakai sejak 2014.
Baca juga:
Selain itu, menurut Ita, Kota Semarang juga masih memiliki anggaran yang cukup.
“Mengingat dua tahun berturut, Kota Semarang ini anggarannya tidak mengalami defisit.”
“Tapi tahun-tahun lalu tidak bisa diatur lebih longgar, karena sudah akhir tahun, 2023, kita ini sudah bisa atur keuangan yang lebih fleksibel,” kata Ita.
Selain untuk membeli 177 unit Honda Vario, Ita memastikan anggaran rumah tangga Pemkot Semarang juga digunakan untuk membeli seragam dinas dan APAR.
“Pakaian dinas juga enggak terlalu banyak, yang banyak itu adalah untuk motor dan APAR.”
“Karena APAR ini di seluruh perkantoran di Balai Kota, tiap ruangan sudah dihitung semua,” jelas Ita.
Seperti diketahui, Honda Vario 160 yang ‘diborong’ Pemkot Semarang, seluruhnya berwarna merah.
Jika mengacu pada harga per unit yang disampaikan Ita, maka kendaraan tersebut merupakan model CBS sebagai varian termurah.
Honda Vario 160 CBS memiliki dimensi panjang 1.929 mm, lebar 679 mm, dan tinggi 1.088 mm.
Sementara rangkanya menggunakan Enhanced Smart Architecture Frame (eSaF) dengan suspensi teleskopik di depan dan lengan ayun di belakang.
Beralih ke jantung mekanis, Honda Vario 160 menggunakan mesin eSP+ 156,9cc bersilinder tunggal, dengan teknologi PGM-FI.
Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 15,4 PS dan torsi 13,8 Nm.