Ngelmu.co – Komrad [Komunitas Rakyat Arus Depan] Pancasila, melaporkan Yamitema Tirtajaya Laoly–anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly–ke KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi], terkait dugaan monopoli bisnis di lapas.
Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha, berharap KPK dapat menelusuri laporan pengaduan tersebut.
“Apakah ada yang bisa berpotensi menjadi tindak pidana korupsi atau tidak,” tuturnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (8/5/2023).
“Berdasarkan dari isu yang beredar, adanya monopoli bisnis di dalam lingkungan lapas,” sambungnya.
“Intinya, mulai dari barang-barang kebutuhan sehari-hari yang di lapas, baik itu makanan dan minuman, sebagainya,” imbuhnya lagi.
“Pengadaannya hanya dilakukan, oleh yang banyak beredar, bernama Jeera. Sebagaimana yang kita ketahui dinaungi oleh NPI, Natur Palas Indonesia,” kata Antony.
“Yang dimiliki direksinya adalah Yamitema Laoly yang merupakan anak dari Menkumham,” lanjutnya.
Antony kemudian menganalogikan total 404 lapas yang ada di seluruh Indonesia, di mana tiap lapas berisi ribuan napi.
“Bisa dibayangkan berapa jumlah keuntungan, apabila isu-isu itu benar adanya,” ujarnya.
“Makanya kita datang ke KPK, untuk menelusuri, apakah dugaan monopoli itu benar adanya?” sambung Antony.
“Kita berharap supaya laporan ini ditindak, kita tahu bahwa yang diduga terlibat adalah anak menteri,” imbuhnya lagi.
“Kita meminta Presiden [Joko Widodo] untuk menonaktifkan dulu Menkumham Yasonna Laoly,” pinta Antony.
“Supaya tidak ada upaya-upaya intervensi, upaya-upaya untuk menghambat kasus ini,” pungkasnya.
Kata KPK
Membenarkan adanya laporan tersebut, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, mengatakan jika pihaknya akan segera memverifikasi.
Tujuannya tak lain untuk melihat, apakah itu masuk wewenang lembaga atau tidak.
“Setelah kami cek, benar, ada laporan dimaksud. Namun, kami tentu tidak bisa sampaikan pihak pelapor maupun isi laporannya,” kata Ali.
“Berikutnya pasti kami tindak lanjuti, dengan telaah dan verifikasi lebih dahulu,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Adapun pihak Yasonna maupun sang anak, belum berkomentar atas pelaporan ini.
Isu Bisnis Lapas
Isu bisnis lapas anak menteri ini berawal dari pernyataan aktor senior Tio Pakusadewo saat berbincang dengan Uya Kuya.
Secara blak-blakan, Tio mengungkapkan tidak adanya kepala lapas hingga sipir yang bekerja dengan benar.
Ia yang pernah mendekam di penjara juga bicara soal bisnis yang terjadi di lapas, di mana ada anak menteri yang terlibat.
Lalu, akun Twitter @PartaiSocmed, mengomentari pernyataan Tio dengan membongkar sosok yang dimaksud.
Orang tersebut adalah anak Yasonna yang juga Chairman dan Co Founder Jeera Foundation, Yamitema Tirtajaya Laoly.
“Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar, di mana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder,” jelas akun @PartaiSocmed.
Baca juga:
Dalam cuitan lainnya, @PartaiSocmed mengunggah screenshot [tangkapan layar] dari kanal YouTube Jeera Foundation.
Pada screenshot itu tertulis Tema Laoly (Jeera Foundation-Chair Man), sementara dalam salah satu video, tertulis juga bahwa Tema Laoly selaku founder Jeera Foundation.
Selain itu, @PartaiSocmed juga mengunggah kesepakatan bersama antara PT Natur Palas Indonesia/Jeera dengan Unit Bimbingan Kerja Lapas Klas I Malang.
Di sana tertulis bahwa PT Natur Palas Indonesia/Jeera selaku mitra Koperasi Pengayoman Lapas Klas I Malang sebagai pemegang otoritas penjualan barang konsumsi makanan/minuman di dalam Lapas Klas I Malang.
Perjanjian tersebut berlaku sejak Desember 2020.
Bagaimana dengan Yasonna? Sejauh ini ia masih kukuh membantah jika anaknya terlibat bisnis tersebut.
“Ah, bohong besar itu. Enggak ada,” klaim Yasonna di Istana Negara, Selasa (2/5/2023) lalu.
“Enggak, enggak ada. Yayasan Jeera ‘kan latihan napi, yayasan ini ada, bukan dia [Tema] ada di situ,” bantahnya lagi.
“Yayasan kerja sama dengan lapas, melatih napi untuk ada yang jadi barista, kulit, kalau kalian lihat ada produk-produk kulit, nah, mereka itu,” sebut Yasonna.