Konflik Agraria di Indonesia
Ngelmu.co – Konflik agraria disinggung oleh capres no urut 01 saat debat paslon capres cawapres yang sudah diselenggarakan pada Minggu (17/02) di gedung utama The Sultan Hotel yang beralamat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Jokowi Sempat menuturkan pada debat capres kedua bahwa ” dalam empat setengah tahun ini, hampir tidak ada terjadi konflik pembebasan lahan untuk infrastruktur kita”
Ucapan itulah yang mendapat perhatian dari berbagai pihak, kritik itu pun juga terlempar dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi.
Sudirman Said selaku Direktur Materi dan Debat BPN bahkan menyebut Joko Widodo Sedang Berbohong.
Baca Juga : Bagi-bagi Sertifikat Ala Jokowi Bukan Bagian Reforma Agraria
Data dari KPA
Merujuk dari data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dalam Catatan Akhir Tahun 2018
Konfilk Agraria pada tahun 2014-2018 atau dengan kata lain saat rezim Jokowi,
tercatat 41 orang diduga tewas, 546 dianiaya dan 51 orang tertembak dalam konflik agraria.
Sekjen KPA, Dewi Sartika menyatakan konflik tanah tersebar diseluruh penjuru negeri, didominasi Jawa Barat, Riau, dan Sumatera Utara Sejak 2014. Pada akhir tahun 2018, Riau menyumbang 42 Konflik , Sumatera Utara dan Jawa Barat 23 Konflik.
“Secara akumulatif, sejak kepemimpinan Jokowi sedikitnya 41 orang tewas di berbagai wilayah konflik agraria, 546 dianiaya,” Kata Dewi
Hal tersebut bertentangan dengan apa yang di ucapkan Jokowi pada debat capres dan cawapres ke 2 itu,
KPA pun mencatat konflik yang terjadi yaitu 51 orang ditembak, dan paling tidak 940 petani dan aktivis dikriminalisasi. laporan pun menyebutkan dugaan tindak kekerasan dilakukan oleh polisi, jasa keamanan swasta hingga militer.
Dewi juga menyatakan konflik yang tercatat pada tahun 2018 didominasi persoalan warga dan swasta yakni sebanyak 244 kasus. dan yang lainnya adalah warga dan pemerintah 58 kasus, antar warga 36 kasus,warga-aparat 21 kasus warga-BUMN 31 kasus.
KPA juga menilai redistribusi lahan yang dijalankan pada rezim Jokowi belum maksimal, sertifikasi lahan yang dijadikan program unggulan saat ini, hanya mengulang kesalahan pemerintah di rezim Sby
Anda telah membaca artikel berjudul : [Video] Konflik Agraria di Indonesia Hampir Tidak Ada ?
Baca Juga : Wew! Bagi Sertifikat, Jokowi Didoakan Jadi Presiden Selamanya