Ngelmu.co – Seorang pengusaha bernama, Nur Sajat, menuai kontroversi karena sikapnya. Ia yang merupakan seorang transgender, awalnya mendaftar ibadah umrah sebagai pria, asal Malaysia. Namun, sesampainya di Tanah Suci, Sajat mengenakan baju sebagaimana busana yang dikenakan seorang Muslimah.
Kontroversi Transgender asal Malaysia
Publik mengecam pengusaha kosmetik bernama asli Muhammad Sajad Kamaruzaman itu, usai dirinya membagikan momen umrah, kepada 1,4 juta pengikutnya di Instagram, @nursajat23.
Dilansir New Strait Times, unggahan tersebut memperlihatkan, Sajat yang mengenakan khimar saat umrah.
Berdasarkan dokumen Albayt Travel (M) Sdn Bhd, ia yang mendaftar umrah sebagai seorang pria, baru mengakui dirinya sebagai seorang khunsa atau hermafrodit (berkelamin dua jenis) kepada Mutawif, sesampainya di Tanah Suci.
“Jika memang dia seorang hermafrodit, maka itu tetap masalah, karena ketika berangkat dari Kuala Lumpur, Nur Sajat mengaku sebagai seorang pria,” kata Juru Bicara Albayt Travel, agen umrah yang menangani keberangkatan Sajat.
Konsulat Malaysia di Jeddah, telah mencoba mengonfirmasi perihal klaim tersebut.
Sebab menurut pihak Albayt Travel, mereka tak pernah mengetahui adanya dokumen yang mengklaim Sajat sebagai seorang hermafrodit.
“Kami sudah meminta Nur Sajat untuk mengeluarkan pernyataan maaf dan menghapus semua foto dan video di semua media sosialnya,” tegas Jubir tersebut.
Pihaknya juga meminta Sajat, untuk berlaku sebagaimana seorang pria, selama beribadah umrah.
Baca Juga: Turis Malaysia Ditahan Aparat Cina Usai Salat di Masjid Uighur
Di sisi lain, Mufti Wilayah Federal, Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad al-Bakri, juga memberikan tanggapan atas permasalahan ini.
“Jenis kelamin terdaftar sebagai pria. Pemeriksaan lebih lanjut pada akta kelahiran, ditemukan bahwa wirausahawan dilahirkan sebagai pria,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, hingga saat ini, tidak ada dokumen medis resmi yang dibuat oleh Sajat, untuk membuktikan bahwa dirinya seorang wanita.
Zulkifli mengatakan, agen umrah yang menangani keberangkatan Sajat, harus bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Menteri di Departemen Perdana Menteri Agama, Datuk Seri Mujahid Yusof Rawa, pun menyatakan kekecewaannya dengan Sajat, atas masalah ini.
Ia mengatakan, sepulangnya Sajat dari Mekkah, pihaknya ingin bertemu dengan yang bersangkutan, untuk membicarakan permasalahan ini.