Ngelmu.co – Tak lama usai sejumlah masjid mengumandangkan azan, angin puting beliung yang menerjang wilayah Bekasi Utara, Jumat (23/10) siang, pun mereda.
Mengutip Suara, Sanusi, selaku Ketua RW 006, Kelurahan Kaliabang Tengah, sempat khawatir dengan kondisi tersebut.
Pasalnya, angin puting beliung, membuat banyak atap rumah warga beterbangan.
“Baru pertama kali merasakan kondisi seperti ini. Sangat cemas, ya,” tuturnya.
“Di RW saya, ada tiga RT yang terdampak, RT 02, 05, dan 12,” sambung Sanusi.
Setengah jam setelah Sanusi, menghubungi aparatur kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pun datang.
Ia, berharap ada bantuan pemerintah bagi warga terdampak, terutama mereka yang kediamannya rusak akibat angin puting beliung.
Sebagai informasi, kerusakan rata-rata terjadi pada bagian atap rumah. Runtuh, akibat kencangnya angin, sebelum hujan turun.
“Kita harap ada bantuan pemerintah,” ujar Sanusi.
https://youtu.be/zP_rUtRkQpQ
Camat Bekasi Utara, Jalalulail, pun menyampaikan sejauh ini, ada lima rumah yang mengalami kerusakan berat, sementara satu warga terluka ringan.
“Selain lima rumah, ada juga mobil kacanya pecah, karena terkena pohon tumbang. Korban hanya satu orang, luka ringan,” beber Jalal.
“Mobil itu sedang parkir, tiba-tiba pohon roboh, dan menimpa kaca belakang,” imbuhnya.
Baca Juga: Pernah Jadi Marbot, Udin Raih Gelar Profesor di Usia Muda
Bicara soal korban, lebih lanjut Jalal, mengatakan masih dalam pendataan.
“Untuk rumah yang rusak adanya di RT 12 RW 06, Kaliabang,” jelasnya.
Jalal, mengaku pihaknya saat ini tengah melakukan pembuatan tenda pengungsian bagi korban bencana angin puting beliung.
Hingga berita ini rilis, belum ada data kumulatif dari pemerintah daerah kota/kabupaten Bekasi, atas dampak bencana.
Namun, hingga Jumat (23/10) malam, tercatat sudah 123 rumah yang mengalami kerusakan.