Ngelmu.co – Menyimak hasil Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)–periode 2019-2020–tiga gubernur di Indonesia, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dari ketiga nama tersebut, Anies menjadi satu-satunya gubernur yang total hartanya mengalami penurunan.
Berikut detailnya, mengutip Kumparan, Kamis (9/12/2021):
Anies Baswedan
LHKPN 2019
- Tanah dan bangunan, Rp13.078.490.000;
- Alat transportasi dan mesin, Rp640.000.000;
- Harta bergerak lainnya, Rp1.039.700.805;
- Surat berharga, Rp59.650.535;
- Kas dan setara kas, Rp1.177.292.250;
- Harta lainnya, Rp592.311.064; serta
- Utang, Rp5.523.276.663.
Maka total harta Anies pada 2019 adalah Rp11.064.167.991
LHKPN 2020
- Tanah dan bangunan, Rp13.347.402.000;
- Alat transportasi dan mesin, Rp648.000.000;
- Harta bergerak lainnya, Rp1.061.448.595;
- Surat berharga, Rp56.286.000;
- Kas dan setara kas, Rp2.017.298.105;
- Harta lainnya, Rp631.426.947; serta
- Utang, Rp6.846.311.385.
Maka total harta Anies pada 2020 adalah Rp10.915.550.262.
Artinya, selama pandemi Covid-19 yakni 2019-2020, berkurang sekitar Rp148 juta.
Ridwan Kamil
LHKPN 2019
- Tanah dan bangunan, Rp13.459.192.000;
- Alat transportasi dan mesin, Rp519.500.000;
- Harta bergerak lainnya, Rp235.740.000;
- Surat berharga, Rp720.000.000;
- Kas dan setara kas, Rp3.080.625.342;
- Harta lainnya, Rp318.075.280; serta
- Utang, Rp4.784.763.390.
Maka total harta Ridwan Kamil pada 2019 adalah Rp13.548.369.232.
LHKPN 2020
- Tanah dan bangunan, Rp18.449.622.015;
- Alat transportasi dan mesin, Rp525.500.000;
- Harta bergerak lainnya, Rp347.180.000;
- Surat berharga, Rp720.000.000;
- Kas dan setara kas, Rp4.117.115.214;
- Harta lainnya, Rp388.285.237; serta
- Utang, Rp4.362.592.788.
Maka total harta Ridwan Kamil pada 2020 adalah Rp20.185.109.678.
Artinya, selama periode 2019-2020, harta gubernur yang juga arsitek ini naik sekitar Rp6,6 miliar.
Ganjar Pranowo
LHKPN 2019
- Tanah dan bangunan, Rp1.197.000.000;
- Alat transportasi dan mesin, Rp1.359.000.000;
- Harta bergerak lainnya, Rp415.861.750; serta
- Kas dan setara kas, Rp7.002.240.559.
Ganjar tercatat tidak memiliki surat berharga, harta lain, pun utang.
Maka total hartanya pada 2019 adalah Rp9.974.102.309.
LHKPN 2020
- Tanah dan bangunan, Rp2.585.531.000;
- Alat transportasi dan mesin, Rp1.042.000.000;
- Harta bergerak lainnya, Rp732.861.750;
- Kas dan setara kas, Rp6.164.848.313.
Di tahun 2020, Ganjar juga tercatat tidak memiliki surat berharga, harta lain, dan utang. Maka total hartanya adalah Rp10.525.241.063.
Artinya, selama periode 2019-2020, harta Ganjar, bertambah sekitar Rp551 juta.
Baca Juga:
- Setahun, Harta Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Nambah Rp4,25 M
- Warganet Soroti Laporan Harta Menag Yaqut: dari Rp936 Juta, Jadi Rp11,1 M
Sebelumnya, KPK menyatakan bahwa 70 persen pejabat negara mengalami kenaikan harta selama pandemi.
Analisis tersebut berdasarkan LHKPN terhadap pihaknya, periode 2019-2020.
“Selama pandemi satu tahun terakhir ini, secara umum, penyelenggara negara 70 persen hartanya bertambah.”
“Kita pikir pertambahannya masih wajar, tapi ada 22,9 persen yang justru menurun.”
Demikian kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Selasa (7/9/2021), mengutip kanal YouTube KPK.
Tepatnya, dalam pemaparannya ia menyampaikan, ada 70,3 persen penyelenggara negara yang melaporkan kenaikan harta.
Dengan harta 22,9 persen pelapor lainnya menurun, sementara 6,8 persen sisanya, tetap.