Mahfud MD Sebut Prabowo-Sandi Menang di ‘Provinsi Garis Keras’, Warganet: Ngawur!

Ngelmu.co – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD melemparkan pernyataan kontroversial. Ia menyebut jika Prabowo-Sandi memenangkan suara dalam Pilpres 2019, di provinsi-provinsi yang dulunya merupakan lokasi garis keras dalam hal agama. Ungkapan tersebut jelas terdengar pada video berdurasi 1.21 menit yang beredar luas di media sosial.

Semua berawal setelah seorang warganet Syarif Alkadrie, mengunggah potongan wawancara Mahfud dengan salah satu stasiun televisi swasta.

Perkataan Mahfud itu pun mendapat tanggapan dari masyarakat. Mereka tidak setuju dan menilai pernyataan ngawur tersebut justru membuka luka.

Hingga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Sumatera Barat, Refrizal menyatakan jika ia pun merasa tidak terima dengan perkataan Mahfud yang menyatakan Sumatera Barat sebagai salah satu bagian dari ‘provinsi garis keras’ dalam hal agama.

“Pak Mahfud jangan sembarangan ngomong.. Saya tidak terima Sumbar dibilang Islam Garis Keras!!! Ummat Islam di Sumbar sangat Toleran,” tulisnya melalui akun Twitter @refrizalskb, Sabtu (27/4).

“Pak Mahfud MD bilang di Jabar, Sumbar, Aceh dan Sulsel; Islam Garis Keras. Seolah-olah anti Keberagaman. Apakah ada di Sumbar Gereja dirusak dan dibakar? Kalau di balik bagaimana, siapa-siapa Pemilih Jokowi? Prof Dr MMD Yth, minta maaflah atas pernyataan bapak, khususnya pada kami ummat Islam Sumbar. Pak Prof Dr Mahfud MD Yth, sebagai teman Saya berharap pada Bapak, supaya menahan diri bicara yang kontra produktif. Bagusnya bicara yang ngademinlah,” imbuh Refrizal.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Ketika Netizen Pertanyakan Soal Proyek Hunian Menantu Jokowi ke Mahfud MD
[/su_box]

Mahfud pun membalas cuitan tersebut, dan menjelaskan jika dalam video itu, ia mengatakan ada kata “dulu” yang tidak dimaknai oleh sebagaian orang.

“Pak Refrizal, karena Anda teman saya maka saya jelaskan. Anda belum melihat video yang saya katakan sehingga responnya buru-buru. Anda terprovokasi oleh Said Didu, hahaha? Saya bilang, Pak Jokowi kalah di provinsi yang “dulunya” adalah tempat garis keras dalam keagamaan. Makanya Pak Jokowi perlu rekonsiliasi,” jelas @mohmahfudmd, Ahad (28/4).

“Saya katakan DULU-nya karena dua alasan: 1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat, DULU PRRI di Sumatera Barat, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Lihat di video, ada kata “dulu”. Puluhan tahun terakhir sudah menyatu. Maka, saya usul Pak Jokowi melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka,” lanjutnya.

Mahfud berkata demikian, karena sebelumnya Said Didu dan Rizal Ramli lebih dulu menanggapi pernyataan kontroversial Mahfud tersebut. Mereka sependapat dengan Refrizal, kata-kata Mahfud yang menilai tempat di mana Prabowo-Sandi menang suara, sebagai provinsi garis keras dalam bidang agama, memang kontroversial.

“Prof @mohmahfudmd setahu saya, Kahar Muzakkar melakukan pemberontakan karena dihianati saat diminta berangkat ke Makassaar untuk jadi Panglima di Sulawesi, tapi malah orang lain yang dirunjuk, bukan masalah Islam garis keras. Mohon ahli sejarah Sulawesi Selatan luruskan bila saya salah,” tulis @msaid_didu, Ahad (28/4).

“Mas @mahfudmd, saya dari umur 6 tahun tinggal di Bogor dan Bandung, tiasa basa Sunda. Warga Sunda itu religius, doyan hereuii (bercanda), @happy go lucky’ .. tapi paling tidak suka ketidak-adilan. Mas Mahfud katakan Jawa Barat daerah Islam garis keras, saya prihatin. Kok segitunya?” tandas @RamliRizal, di hari yang sama.

Peristiwa ini pun membuat pembawa acara senior, Karni Ilyas angkat bicara. Ia meluruskan pernyataan Mahfud soal PRRI yang dirasa keliru.

“Sekadar meluruskan Prof Mahfud. PRRI/Permesta bukan pemberontakan dengan ideologi agama. Pemimpin perlawanan Kolonel Simbolon (Medan), Letkol A.Husein (Padang), Letkol Ismail Lengah (Riau), Kol Kawilarang dan Lekol V. Samual (Sul-Ut). Tidak ada hubungannya dengan daerah Islam garis keras,” tandas @karniilyas.

Tak sampai di situ, warganet yang juga tak terima dengan pernyataan keliru Mahfud pun ikut bersuara, mereka menyanggah karena apa yang diungkapkan oleh Mahfud memang tidak memiliki dasar.

@iskandar__fauzi: Kepada pak @mohmahfudmd, Apa maksud Anda mengatakan Aceh agama garis keras dan beberapa provinsi yang Anda sebutkan itu, Begitukah ajaran BPIP? Ucapan Anda itu memecah belahkan persatuan, Kalau gak mengerti, setidaknya ngomong jangan ngawur.
@Charlespambers: Saya Katolik… Saya Pendukung PRABOWO SANDI. Sangat prihatin dengan pernyataan Bapak @mohmahfudmd… Karena potensi memecah belah anak bangsa. Katanya Bapak Pancasila…??? Ajari dong nilai-nilai pancasila yang baik.
@dusrimulya: Bagi Urang Minang, PRRI itu adalah Luka Lama..pedih untuk diingat. Kritik dan Koreksi pada Otoriterisme Soekarno justru dibalas dengan Senjata. Berhari-hari kota Padang dihujani peluru.
@helmifelis: Mahfud memang jelek adatnya. Inget waktu dia gak jadi “dipake” untuk wapres? Ngamuk-ngamuk gak karuan di ILC, ancam sana-sini, sinis, nyinyir.
@RasyidBakar: Jokowi menang di Jawa Tengah karena basis PKI? Menang di Bali karena Hindu Garis Keras? Menang di Babel karena Cina Garis Keras? Menang di NTT karena Katolik garis Keras? Dungu!