Ngelmu.co, JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar atau Demiz membawa oleh-oleh kurma muda dan air zam-zam saat melakukan safari politik ke Kantor DPW PKS Jawa Barat di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Jumat (27/10/2017).
Demiz menegaskan kembali, kurma muda dan air zam zam yang diberikanya ke PKS adalah buah tangan usai dirinya menunaikan ibadah umroh bukan mengandung makna sebagai mahar atau diplomasi politik “Istilah mahar politik mah itu PAN saja bilang ini mahar, padahal ini buah tangan saja, ” katanya.
Menurut dia kurma dan zam-zam bisa menjadi obat untuk yang memakan dan meminumnya sehingga hal tersebut diharapkan dapat menjadi obat bagi siapapun yang mengonsumsinya. “Tidak terkecuali buat obat penyakit hati. Kurma ini makanan nabi ini juga bisa jadi obat, ada khasiat zamzam juga ada khasiat, bisa jadi doa sesuai dengan niat,” katanya.
“Sehingga dengan makan makanan itu, semua penyakit bisa hikang, termasuk penyakit hati, agar masalah politik ini bisa dihadapi dengan khusnudzan, ” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syikhu menegaskan hingga saat ini belum ada indikasi Partai Gerindra meninggalkan PKS terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
“Belum ada indikasi Gerindra meninggalkan PKS pada sisi level pucak pimpinan (DPP). Masih solid dan kalau pun pencabutan dari pusat akan kita sikapi. Tapi sampai sekarang belum ada kalau pun ada itu hanya gejolak di internal,” kata Ahmad Syaikhu.
Menurut dia keputusan di tingkat pusat PKS dan Gerindra masih tetap mengusung pasangan Deddy Mizwar dan dirinya di Pilgub Jawa Barat 2018. “Bahwa selama ini dengan Gerindra, saya masih memegang komitmen Pak Prabowo. Pak Prabowo mengundang langsung saya kerumahnya meminta saya untuk menjadi pendamping Pak Demiz di Pilgub Jabar, jadi sampai sekarang belum ada pencabutan atua penarikan dari pimpinan pusat (DPP Partai Gerindra),” kata dia.
Sementara itu Deddy Mizwar meminta agar wartawan mengkonfirmasi DPP Partai Gerindra terkait sikap DPD Partai Gerindra Jawa Barat yang mencabut dukungan untuk dirinya dan Ahmad Syaikhu di Pilgub Jawa Barat 2018.”Kalau soal penegasan silakan tanya kepada Ketua DPP masing-masing. Yang sudah ada SK-nya saja bisa dicabut apalagi yang belum, kan belum ada SK (pengusungan dirinya dan Ahmad Syaikhu).
Dirinya mengaku santai menghadapi pelaksanaan Pilgub Jawa Barat 2018 walaupun sudah mengantongi dukungan dari PKS dan Partai Amanat Nasional (PAN).