Berita  

Masih soal Pasutri Lansia di Jonggol yang Tutup Usia Berdua

Pasutri Lansia Jonggol

Ngelmu.co – Ini masih soal pasutri lansia, Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (72), yang tutup usia berdua di rumah mereka di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Seperti diketahui, keduanya ditemukan meninggal, dan kondisi jasad mereka telah membusuk.

Warga menemukan jasad pasutri yang akrab disapa Opa Hans dan Oma Rita itu pada Selasa (16/7/2024) lalu.

Informasi yang didapat, sampai tutup usia, Opa Hans dan Oma Rita, hidup berdua. Anak mereka entah di mana.

Keterbatasan fisik membuat mereka tidak banyak bersosialisasi dengan tetangga di usia senja.

Meski demikian, para tetangga peduli dengan keduanya.

Sosok Hans dan Rita

Pengurus RT setempat, Jonathan Tobing, mengatakan, “Karena keterbatasan fisik kedua almarhum, jadi memang tidak bisa proaktif bersosialisasi langsung kepada warga.”

“Tapi dari kita sebagai tetangga atau warga di sekitar kediaman Opa dan Oma ini, memang bisa dibilang cukup merasa miris melihat kondisi mereka,” tuturnya di lokasi, Kamis (18/7/2024).

Jonathan mengungkap, dahulu, Opa Hans merupakan seorang pelaut.

Setelah pensiun, ia sempat mengajar di salah satu sekolah pelayaran bilangan Jakarta Timur (Jaktim).

“Opa itu setahu saya, dulunya pelaut, kemudian terakhir yang saya tahu pas saya mengobrol juga dengan beliau, masih aktif mengajar.”

“Kalau enggak salah di salah satu sekolah pelayaran di Pasar Rebo. Itu berhenti setelah masa pandemi Covid-19,” kata Jonathan.

Adapun Oma Rita, banyak yang menyebut ia sebagai mantan penyiar radio.

Namun, sepengetahuan Jonathan, Oma Rita, bukan mantan penyiar radio.

“Kalau Oma itu setahu saya, pensiunan di PLN, [informasi] yang beredar penyiar RRI, tapi setahu saya, pensiunan PLN,” jelasnya.

Anak entah di mana

Menurut Jonathan, Hans dan Rita, memiliki tiga putra.

“Kalau saya pribadi, tidak pernah melihat [anak-anaknya], saya enggak tahu warga lain pernah lihat [anak-anaknya] berkunjung, mungkin sebentar.”

Jonathan, sudah tujuh tahun tinggal di kawasan tersebut, yakni sejak pertengahan 2017.

“Setahu saya itu ada tiga orang putranya, yang pertama di Jakarta, yang kedua itu di Bandung, yang ketiga itu di Bekasi atau Tangsel, gitu.”

Baca juga:

Si bungsu datang ke pemakaman

Lebih lanjut, Jonathan mengatakan, hanya satu dari tiga anak Hans dan Rita yang datang ke pemakaman.

“Kebetulan saya tidak mengantar sampai pemakaman, saya [mengantar hanya] sampai rumah sakit, karena ada kegiatan.”

“Tapi menurut penuturan teman-teman pengurus yang lain, anak bungsu dari Opa dan Oma, hadir.”

“Tapi itu sudah di tengah-tengah acara pemakaman,” kata Jonathan.

Adapun yang mengurus administrasi pemakaman dan lain-lainnya, menurutnya adalah warga setempat; bersama gereja.

Cerita sekuriti

Darwan yang merupakan sekuriti perumahan, mengungkap cerita ketika warga menemukan jasad Hans dan Rita.

“Itu laporan dari warga, katanya, Opa ke mana, sepekan ini enggak kelihatan, coba cek,” ujarnya di lokasi, Kamis (18/7/2024).

Sebab, sebelum ditemukan meninggal, menurut Darwan, Hans kerap berinteraksi dengan warga, seperti saat yang bersangkutan tengah membeli makan.

Setelah lama tidak terlihat, pengurus RT pun menelepon Darwan, memintanya untuk mengecek kondisi rumah Hans dan Rita.

Di sanalah, ia mencium aroma busuk.

“Enggak lama, RT menelepon [saya], [minta] tolong cek [rumah korban]. Saya cek, pertama belum ada apa-apa, yang kedua, ada bau busuk.”

Darwan, mengatakan, rumah Hans dan Rita, terpaksa dijebol melalui pintu dan jendela, dan saat menjebol jendela itulah, aroma busuk mencuat ke luar rumah.

“Dari situ langsung ke pintu, dobrak, langsung nemuin jenazah di kamar, dua orang, berdempetan.