Ngelmu.co – Niat dan usaha untuk menyuarakan suara hati masyarakat, terutama umat muslim dari massa aksi bela tauhid di depan Istana Negara tak bisa dilakukan. Sebab, Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Timur diblokade.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Jalan Medan Merdeka Barat diblokade di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau 50 meter dari Patung Kuda Arjuna. Di sana pagar berduri dipasang di kedua arah.
Selain pagar berduri, puluhan personel kepolisian juga berjaga di balik kawat berduri. Terlihat juga lima meriam air dan empat mobil barracuda.
Baca juga: Allahu Akbar! Langit Mendung Iringi Aksi Bela Tauhid 211 seperti 212
Pada Jalan Medan Merdeka Utara menuju Istana Negara juga dipasangi kawat berduri lengkap dengan puluhan personel kepolisian, lokasi tepatnya di depan kantor Mahkamah Agung. Walaupun pengamanan di sana tidak seketat di Jalan Medan Merdeka Barat, tapi tetap saja, tidak ada yang boleh diperkenan melewati akses tersebut.
Oleh karena itu, massa juga tidak bisa menuju Istana Negara karena akses ke sana diblokade oleh aparat.
Sedangkan, massa aksi bela tauhid berangsur-angsur mulai memadati Patung Kuda Arjuna yang dekat dengan Kantor Kemenkopolhukam. Massa peserta aksi membawa dan mengenakan Berbagai atribut bertuliskan kalimat tauhid, yaitu ada bendera, ikat kepala, kaos, dan jaket.
Diketahu bahwa saat ini, ada aksi bela tauhid yang rencananya akan dilakukan di depan Istana Negara pada Jumat (2/11). Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan tujuan aksi adalah menuntut pemerintah mengakui bahwa benda yang dibakar oleh Banser di Garut adalah bendera tauhid, bukan bendera HTI. Menurut Slamet, hal itu belum dilakukan pemerintah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selaku induk organisasi Ansor.