Teriakan Rakyat Kecil
Akun @YMerbabu, menyampaikan, bagaimana pedagang nasi pecel dan pedagang kecil lainnya yang diminta membayar pajak.
“Sementara pemilik kapal pesiar bebas dari tuntutan pajak. Nasib negara para pelawak yang gak lucu,” sindirnya.
Tak beda jauh dengan apa yang Jon Ali, bilang. “Sementara di kampung, bapak saya, tetangga saya, pada ngeluh.”
“Pajak tanah, bayar listrik dan air. Orang kecil pada dinaikin tanpa pemberitahuan,” bebernya.
Pengguna Twitter @weningkinanti, juga nampak heran dengan pembebasan bajak ini.
“Tetapi PPN naik, bahan pangan, sembako, kena pajak. Mantappuuu jiwaaaa!”
“Semangkin enak hidup orang kaya di zaman Jokowi. Asyik,” sahut @setyosby.
“Pajak kapal pesiar dan yacht dibebaskan, rakyat yang melanggar PPKM karena butuh hidup, didenda 5 juta dan dipenjara,” kata @03_malikha.
“Hingga makan dibatasi 20 menit. Kegilaan apa yang merasuki rezim sontoloyo ini,” tanyanya lagi.
“Giliran pajak rakyat Indonesia, dinaikan. Memang rezim ingin rakyatnya miskin dan mati,” tutur @Amrizaldy511.
“Makin ‘merakyat’ aja nih Bude Sri,” sindir @DianGara. “Merakyat kaya raya. Negara benar-benar hancur.”
Negara Mengasihani Rakyat Paling Miskin
Di mata @Returned_Jedi, kebijakan ini adalah gambaran betapa negara mengasihani rakyat paling miskin.
“Di Indonesia, rakyat paling miskin adalah pemilik kapal pesiar. So, negara merasa kasihan,” ujarnya.
“Sudah orang kaya, bebas pajak, termasuk para pejabat, juga bebas korupsi,” sentil @irh_iam.
Namun, bagaimanapun, kebijakan ini begitu membantu rakyat kecil. Demikian kata @RagilSemar.
“Benar-benar sangat membantu rakyat kecil dalam menghadapi krisis ekonomi saat ini,” ucapnya.
“Sungguh, ibu memang berhati mulia dan merakyat, tiada tara! Alhamdulillah,” sambung Ragil.
“Alhamdulillah, semoga para konglomerat semakin sukses,” sahut @aagunawan.
Tunda Prasangka
Lebih lanjut, menurut akun Twitter dengan lebih dari 22 ribu pengikut, @NephiLaxmus, ada baiknya menunda prasangka.
“Sebaiknya, tidak berprasangka dulu sebelum Pak Prastowo Yustinus [staf khusus Menteri Keuangan] mengklarifikasi.”
Sebab, pria yang akrab disapa Pras itu, sebagai stafsus, memang selalu mengklarifikasi dan menjawab berbagai tanya publik.