Ngelmu.co – Selasa, 23 Agustus 2022, wanita pemilik akun Facebook Budi Yantie, mengunggah video berdurasi 1 menit 30 detik.
Isinya adalah pengakuan, bahwa dirinya baru saja mengalami perlakuan tidak menyenangkan di Masjid At Thohir, Cimanggis.
Wanita itu melengkapi unggahannya dengan takarir sebagai berikut:
Hari ini saya mau salat di Masjid Erick Thohir, tiba-tiba ada bapak-bapak tua pakai kacamata.
Menegur saya, saya enggak boleh masuk, [kalau mau masuk masjid] harus pakai jilbab.
Padahal baju saya sangat sopan. Hanya karena saya tidak berjilbab, lantas saya tidak boleh salat di sini.
Memangnya, seberapa najisnya saya?
Saya orang Islam. Muslim bebas mau pakai jilbab atau tidak.
Kenapa jadi Anda merasa paling benar?
Begitulah fenomena orang-orang sekarang, menjadi polisi agama 🤬
Pak, istri Pak Erick Thohir juga tidak berjilab, loh.
Dan bapak tahu? Marmer di masjid ini, belinya di pabrik saya, dan saya juga yang pasang.
Sotoy banget luh, Pak 🤬🤬🤬🤬
View this post on Instagram
Setelah video wanita itu viral di berbagai media sosial, pihak Masjid At Thohir pun bicara.
H Rachmatullah selaku Ketua Pengurus Masjid At Thohir, mengaku sangat menyesalkan pengakuan wanita dalam video.
“Kami tidak mungkin melakukan pelarangan seperti itu… yang berhijab, yang tidak berhijab, silakan masuk.”
“Tidak pernah ada larangan,” jelas Rachmat di Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Menurutnya, Masjid At Thohir sangat terbuka untuk masyarakat.
Baca Juga:
Meski demikian, ia mengingatkan tata cara serta adab masuk masjid.
“Misal masuk masjid tetap pakai sendal, atau pakai busana minim yang memamerkan aurat… yang begini, tentu tidak boleh,” ujar Rachmat.
Artinya, sepanjang memenuhi adab dan tata cara itu, masyarakat dipersilakan untuk masuk Masjid At Thohir.
Bagi muslimah, tidak ada batasan yang mengkhususkan, hanya wanita berhijab yang boleh masuk.
Lebih lanjut, Rachmat mengungkap bahwa pihaknya memiliki bukti CCTV terkait wanita berbaju putih dan bercelana merah jambu tersebut.
Berdasar rekaman CCTV, wanita itu memang sempat hendak memasuki masjid.
Namun, terlihat ada jemaah masjid [bukan petugas] yang memberi kode.
Sampai akhirnya, sang wanita terdiam sejenak, balik arah, dan menjauh dari masjid.
Setelah adanya klarifikasi dari pihak masjid, wanita pemilik akun Facebook Budi Yantie pun bicara lagi.
Berikut pernyataannya yang kedua:
Saya mau klarifikasi, ya, soal video saya yang viral.
Semoga tidak ada fitnah, dan saya ingin menyampaikan kebenaran perihal kejadian tadi malam.
Saya tidak pernah menyebut pengurus masjid.
Dan bapak yang menegur saya ini, bukan kasih tanda isyarat saja, tapi dia ngomong ke saya, gini:
“Mbak, mbak enggak boleh masuk ke masjid.”
Kaget dong saya. Terus saya tanya, “Lo, kenapa, Pak? Saya orang muslim, saya mau salat.”
Dia bilang, “Ibu enggak boleh masuk masjid, karena ibu enggak pakai jilbab.”
Dan bapak itu ngomongnya kencang, langsung ngeloyor pergi.
Banyak orang-orang di sana juga dengar, kok, bapak itu tidak memperbolehkan saya masuk.
Bahkan, setelah saya keluar, ada bapak-bapak yang ngomong, “Sudah, bu, salat saja, enggak apa-apa kok.”
Saya langsung shocked dan sedih, bercampur jadi satu, padahal saya hanya mau salat Magrib di situ.
Mengejar waktu salat, karena sudah jam 18.30 WIB.
Saya tidak pernah punya niat apa pun soal video yang viral itu.
Hanya saya sedih saja, bahwa ada perundungan soal jilbab di Masjid At Thohir.
Itu saja.
Semoga ke depan, tidak lagi ada polisi jilbab seperti bapak ini.
Salam damai untuk semua. Sekian dan terima kasih.
Mendapati pernyataan tersebut, seorang warganet bertanya, bukankah si bapak hanya memberi isyarat soal jilbab?
Budi Yantie kembali mengulang penjelasannya soal kronologi kejadian, dengan menambahkan pernyataan:
Wajah [bapak itu] sangat tidak ramah kepada saya.
Saya tidak pernah mau fitnah atau apa pun.
Saya hanya tidak mau ada perundungan jilbab di mana pun.
Itu saja. Mohon maaf jika saya salah 🙏