Ngelmu.co – Ketua Umum DMI [Dewan Masjid Indonesia] Jusuf Kalla (JK), mengecam keras pembakaran mimbar Masjid Raya di Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia pun meminta, kepolisian dapat segera menangkap pelaku [pria] yang melancarkan aksinya pada Sabtu (25/9) dini hari, sekitar pukul 01.17 WITA.
“Saya yakin dan percaya, aparat kepolisian segera menangkap pelaku, serta mengungkap motifnya,” tegas JK, mengutip CNN Indonesia.
Namun, ia juga berpesan kepada warga setempat pun daerah lainnya di Indonesia, untuk tidak terprovokasi.
“Saya berharap kepada masyarakat, terutama umat Islam di Makassar dan daerah lainnya di Indonesia, agar tidak terprovokasi atas tindakan tersebut.”
Lebih lanjut, JK mengaku prihatin, karena belakangan, kasus kekerasan kerap menimpa ulama dan tokoh agama.
“Semoga aparat kepolisian, bersama-sama masyarakat, dapat mencegah terjadinya kasus-kasus seperti ini, di masa yang akan datang,” harap JK.
Ia juga mengimbau jajaran pengurus masjid di seluruh Indonesia, untuk meningkatkan kewaspadaan.
Termasuk dengan segera melaporkan kepada yang berwenang, jika menemukan hal-hal mencurigakan.
“Apalagi belakangan ini kriminalisasi kepada ulama mulai marak lagi terjadi,” tutur JK.
Baca Juga:
- Ustaz di Tangerang Meninggal Dunia Setelah Ditembak Orang Tak Dikenal
- Potret Jelas Penyerang Ustaz Abu Syahid Hingga Motifnya yang Masih Abu-Abu
Sebagai informasi, sebelum pria misterius menutup kamera pengawas yang terpasang di lokasi, CCTV sempat merekam aksinya, selaku pembakar mimbar masjid.
Warga yang memergokinya juga segera memanggil pihak keamanan masjid. Namun, setelah membakar mimbar, pelaku langsung meloncat pagar.
Sementara Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana, mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
“Kita masih melakukan pendalaman kepada terduga pelaku,” ujarnya di lokasi, Sabtu (25/9).
Namun, pelaku berinisial K, telah berhasil diamankan, sekitar pukul 13.35 WITA, atau tak lama setelah kepolisian melakukan olah TKP di lokasi.
“Sudah ditangkap, di seputaran Al Markaz,” jelas Witnu.
Menurutnya, pelaku yang merupakan warga sekitar adalah pengangguran.
“Motif masih didalami,” tutup Witnu.