Ngelmu.co, JAKARTA – Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno sedang mempersiapkan debat ketiga yang akan digelar pada 17 Maret mendatang. Salah satu strategi yang akan digunakan Sandi adalah mendegar saran dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Debat ketiga Pilpres 2019 sendiri diselenggarakan pada 17 Maret 2019 dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ketiga hanya menampilkan Cawapres tanpa didampingi Calon Presiden.
Menurut Sandi, seperti dikutip Ngelmu.co dari inilah.com pada Kamis (28/2/2019), dirinya sempat diskusi dan makan siang dengan Anies, juga menyampaikan pokok-pokok pikirannya.”Karena waktu kita di DKI sama-sama berjuang, beliau juga Menteri Pendidikan,”ujarnya.
Salah satu saran dari Anies adalah diperjuangkan dalam sektor pendidikan ketika terpilih menjadi Wapres nanti adalah sistemnya. Dan sektor pendidikan yang ada di DKI ini yang sudah mulai pelan-pelan diperbaiki di ibukota.
“Mulai dari pendidikan anak usia dini sampai ke mahasiswa, kami punya terobosan di DKI, tapi di DKI tidak bisa disamakan dengan daerah yang lain karena relatif kecil tempatnya, masyarakat lebih terdidik dan terekspos,”paparnya.
Sandi mengatakan bagaimana program di DKI ini bisa digunakan sebagai batu pijakan untuk mendesain secara nasional yang lebih baik lagi. Tak hanya itu, Sandi juga turut menyoroti mengenai nasib guru honorer yang saat ini banyak belum mendapatkan perhatian yang layak.
Menurut Sandi, para guru honorer tersebut harus dikembalikan rasa keadilannya. Para guru honorer itu, kata dia, sudah bertahun-tahun mengabdi tapi tidak ada peningkatan kesejahteraannya dan status.
“Jadi hampir tiap kunjungan kami lakukan di 1.200 lebih lokasi kunjungan yang kami lakukan guru-guru honorer menjerit karena mereka tidak diperlakukan secara adil,”papar Sandi.
Tak hanya dengan Anies, Sandi juga bertemu dengan guru besar ekonomi di Universitas Indonesia, Sri Edi Swasono bersama istrinya, Meutia Hatta.
Dalam pertemuan itu, Sandi mengaku mendapat masukan dari kedua Guru Besar UI tersebut mengenai kehidupan berbangsa, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan, salah satunya Unicorn Koperasi (Unikop).