Ngelmu.co – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, bakal memanggil anggota DPR dari Fraksi PDIP, Harvey Malaihollo.
Berkaitan dengan dugaan yang bersangkutan menonton video porno, ketika tengah mengikuti rapat di Komisi IX.
“Kami pastikan, kami akan memanggil anggota yang bersangkutan, ya, segera. Kalau tidak sempat di masa sidang ini, di masa sidang besok.”
Demikian tutur Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022), mengutip CNN Indonesia.
Pemeriksaan Harvey, kata Habiburokhman, “Untuk meminta keterangan, konteksnya apa, kemudian apakah benar [Harvey] yang disebut-sebut.”
MKD bakal menggelar rapat pleno, usai mengetahui duduk perkara dari insiden tersebut.
“Kami juga sedang mencari informasi, apakah itu benar kejadian di periode ini,” kata Habiburokhman.
“Kejadian yang baru saja, atau itu memang gambar tempo hari, yang sekitar tahun berapa itu ‘kan pernah ada kejadian serupa,” sambungnya.
Habiburokhman juga mengaku menyayangkan tindakan Harvey; menonton porno ketika rapat kerja di Gedung DPR.
Ia mengimbau, tiap anggota dewan bisa menjaga sikap sebaik mungkin.
“Pasti [menyayangkan peristiwa ini], kita harus menjaga sikap. Kita kerja baik saja di DPR ini di-bully, apalagi ada begitu-begituan,” sebut Habiburokhman.
Baca Juga:
Mengutip Kumparan, Habiburokhman juga menceritakan peristiwa ketika ia mendampingi pimpinan DPR, bertemu mahasiswa yang berdemo, Senin (11/4/2022) lalu.
“Saya ikut mendampingi Pak Dasco ke depan [gedung DPR], ketemu mahasiswa,” sebutnya.
“Ya, kurang lebih seperti itu, [mahasiswa mengkritik] ‘DPR jangan kerjanya nonton bokep saja’, istigfar kita… astagfirullahaladzim,” kata Habiburokhman.
Menurutnya, tindakan satu anggota dewan, telah merusak citra DPR; secara keseluruhan.
Sekaligus menutupi kinerja anggota DPR, selama ini.
Terpisah, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), juga mengkritik sikap Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pasalnya, setelah mengakui bahwa anggotanya; Harvey, menonton video porno saat rapat, F-PDIP tampak seperti ‘membentengi’ kesalahan tersebut.
Selengkapnya, baca: