Ngelmu.co – Haura, pemilik akun Twitter @everfIawIess, mengaku mengalami pelecehan seksual di TransJakarta pada Senin (20/2/2023) malam.
Berikut pernyataan yang bersangkutan:
Senin, 20 Februari 2023. Saya, Haura, dilecehkan oleh laki-laki, dengan digesek-gesek alat kelaminnya ke bokong saya.
Kejadian ini berlangsung di TransJakarta rute Monas-Pulo Gadung.
Keadaan TransJakarta rute Monas-Pulogadung, memang selalu padat setelah jam kerja.
Hari ini, saya memutuskan untuk naik dari Halte Monas menuju Pulo Gadung, karena rumah saya berada di Kelapa Gading.
Saya sudah menyadari keadaan TransJakarta, setelah pulang kerja, selalu padat.
Saat menaiki bus, saya merasakan ada sesuatu yang aneh dan tidak wajar di daerah bokong saya.
Sesekali, orang di belakang saya mengarahkan kakinya ke betis saya.
Saya langsung memberi tau ke ibu-ibu yang berada di sebelah saya, untuk meminta bantuan, apakah benar yang saya rasakan.
Selang beberapa menit diperhatikan, ibu itu langsung menarik saya untuk berada di tempat wanita banyak berdiri.
Sejak itu, saya berpikir untuk menindaklanjuti peristiwa kurang menyenangkan ini, dan langsung memperhatikan gerak-gerik oknum, untuk menunggu dia turun dari bus.
Akhirnya, oknum turun di Halte Rawa Selatan. Saya pun langsung menarik badannya untuk menyuduti oknum ini.
Dengan tenaga dan badan saya yang memang memadai untuk melakukan hal ini, saya menahan oknum ini sampai kedua pria [baju oranye dan hitam], menahan oknum agar tidak kabur.
Walaupun orang ini akhirnya kabur, kedua warga yang berusaha menahan oknum, mendapatkan kartu JakLingko yang digunakan oleh oknum tersebut.
Barangkali ada yang kenal, mungkin boleh dibantu. Ini kartu [JakLingko]nya disalahgunakan.
Baca Juga:
Saya menggunakan kekuatan media sosial untuk menyadarkan para wanita di luar sana, yang sekiranya mengalami pelecehan seksual, untuk langsung melawan balik.
Kalau kasus saya, mungkin saya bisa lawan dengan fisik saya, tapi [siapa pun kalian] bisa juga teriak untuk menyadarkan warga sekitar.
Berdasarkan pengalaman saya tadi, banyak warga yang aware dan baik sekali, karena sudah membantu saya yang seorang diri.
Untuk warga yang sekiranya membantu saya tadi. Terima kasih banyak! Stay safe wanita-wanita keren di luar sana.
Buat teman yang concern, mau konfirmasi kalau pelaku yang melakukan tindakan pelecehan itu bukan anggota Polri, ya.
Saya sudah ketemu sama bapak-bapak dari Paminal [pengamanan internal] dan perwakilan dari Renakta [Sub Direktorat Remaja, Anak, dan Wanita] Polda Metro Jaya, untuk konfirmasi, dan memang oknum bukan anggota.
Sejak thread ini dibuat, saya enggak menyebut jika pelaku adalah anggota atau apa pun itu. Boleh dibaca lagi kalimatnya.
Saya juga enggak ada keinginan untuk melanjutkan ataupun membuat laporan.
Tujuannya [thread ini dibuat] agar kita bisa lawan balik oknum pelecehan, ya! Jangan sampai salah tangkap.
Stay safe, ya, sekali lagi semuanya.
Setelah ini juga, saya mohon, jangan sampai jadi pada takut naik transportasi umum atau apa pun itu, karena kita punya hak untuk naik transportasi umum, dan punya hak untuk lawan balik.
Peluk erat untuk semua korban yang cerita di thread ini.
Untuk yang tanya kondisi pelaku, oknum sudah diamankan oleh pihak berwenang.
Saat bertemu dengan Bpk/Ibu Paminal dan Renakta, saya dikasih lihat foto keadaan pelaku yang sudah diamankan.
All good and under control. Enggak ada yang perlu diperpanjang lagi, ya!
View this post on Instagram
Respons Pihak TransJakarta
Pihak TransJakarta, mengakui terjadinya pelecehan seksual pada Senin (20/2/2023).
“Merespons laporan korban, TransJakarta sudah menindaklanjuti kejadian tersebut, dan menyerahkan kepada pihak berwenang, dalam hal ini kepolisian.”
“Pelaku sudah ditangkap dan diamankan oleh pihak berwajib,” tutur Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT TransJakarta Apriastini Bakti Bugiansri, melalui keterangan tertulis, Selasa (21/2/2023).
Beberapa pihak sempat mengasumsikan jika pelaku pelecehan seksual merupakan seorang polisi.
Sebab, kartu transportasi umum–JakLingko–yang jatuh dari kantong baju korban adalah milik anggota Polri bernisial AS.
Namun, Bidpropam Polda Metro Jaya dan Subdit Renakta Polda Metro Jaya, telah melakukan penyelidikan.
“Pelaku adalah seorang pekerja harian lepas di Tambora yang bernama Mufarokh, umur 56 tahun.”
Demikian penjelasan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (21/2/2023).
Mufarokh bekerja di Pos Polisi Tambora. Menurut Trunoyudo, kartu JakLingko milik anggota Polri berinisial AS, dicuri oleh pelaku.
“Ternyata, identitasnya, id card-nya, transportasi umum ini betul milik AS, tetapi identitas ini diambil oleh seseorang yang diduga sebagai pelaku, pada saat [diletakkan] di meja anggota Polri atas nama AS,” jelas Trunoyudo.
Saat ini, polisi masih mendalami motif pelaku mengambil kartu tersebut. Begitu juga dengan alasannya melakukan pelecehan seksual di TransJakarta.
Trunoyudo mengatakan, meski penyidik telah berbincang dengan korban, laporan polisi kasus tersebut belum ada.
Sebab, korban masih belum membuat laporan polisi.
“Dalam komunikasi tersebut, dari Subdit Renakta, menyampaikan, yang pertama mendorong korban untuk membuat laporan ke Polda Metro Jaya.”
“Namun, ini masih dalam komunikasi, yang bersangkutan masih menunggu,” tutup Trunoyudo.