Ngelmu.co – Peristiwa berdarah, di London, Ontario, Kanada, Ahad (6/6) waktu setempat, bukan pertama kalinya menyeret Muslim sebagai korban.
Setidaknya, pada 2017 lalu, seorang pria bersenjata, telah menewaskan enam orang dalam serangannya di masjid Kota Quebec.
Berduka atas kejahatan ini, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, berjanji akan memerangi Islamofobia di negaranya.
“Kami akan terus menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk memerangi Islamofobia,” tegasnya melalui akun Twitter, @JustinTrudeau, Selasa (8/6).
Ia menyampaikan hal tersebut kepada Wali Kota London Ed Holder, dan pengacara sekaligus pemimpin komunitas Muslim setempat, Nawaz Tahir.
“Dan kami akan berada di sini untuk mereka yang berduka,” sambung Trudeau.
Sebelumnya, melalui cuitan juga, ia menyebut aksi biadab ini sebagai peristiwa yang mengerikan.
“Saya ngeri dengan berita dari London, Ontario,” akuan Trudeau. Maka itu, ia memastikan, ada untuk orang-orang terkasih dari para korban.
“Mereka yang kemarin menerima teror tindakan kebencian, juga anak yang masih dirawat di rumah sakit, kami di sini untuk Anda,” janjinya.
“Hati kami tertuju kepada Anda, dan saat pulih, kami [juga tetap] akan memikirkan Anda,” imbuhnya.
Trudeau pun mengaku, mendukung komunitas Muslim, baik di Kota London, pun seluruh bagian negerinya.
“Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kami. Kebencian ini berbahaya dan tercela, dan itu, harus dihentikan,” jelasnya.
Baca Juga: Pemuda Sengaja Tabrak Keluarga Muslim, PM Kanada: Ini Serangan Teroris
Kecaman demi kecaman muncul, usai seorang pemuda, sengaja menabrakan mobil pikapnya ke arah satu keluarga Muslim.
Trudeau, menyebut hal ini sebagai bentuk serangan teroris.
Pasalnya, Nathaniel Veltman (20) yang merupakan pelaku, mengakui tindakan terencananya berlandaskan kebencian terhadap agama yang dianut oleh keluarga korban.
“Pembunuhan ini bukan kecelakaan. Ini adalah serangan teroris. [Pelaku termotivasi] oleh kebencian di hati.”
Demikian tegas Trudeau usai mengheningkan cipta untuk para korban di House of Commons, Rabu (9/6).
“Nyawa mereka [empat korban meninggal] diambil lewat tindakan kekerasan yang brutal, pengecut, dan kurang ajar,” tuturnya.
Melalui akun Instagram pribadinya, Trudeau juga menuliskan, “Kepada mereka yang mengenal keluarga Afzaal [korban], putra-[nya] yang selamat, Muslim di London, dan komunitas di seluruh Kanada, [juga] semua orang yang merasa sedih, marah, atau takut, Anda tidak sendirian. Warga Kanada di seluruh negeri, berkabung dengan Anda, dan berdiri bersama Anda. Malam ini, dan selalu.”
Kepolisian Kanada, menegaskan bahwa Veltman, telah merencanakan pembunuhan tersebut.
Ia yang tak mengenal korban, menargetkan keluarga itu hanya karena agama yang mereka anut adalah Islam.
Tak lama setelah kejadian, aparat berhasil mengamankan Veltman, di tempat parkir sebuah mal terdekat.
Kepolisian menjelaskan, mobil pikap berwarna hitam itu menaiki trotoar, kemudian menabrak para korban di persimpangan jalan.
Aparat pun menahan Veltman. Ia harus menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama.
Detektif Paul Waight, membeberkan, bahwa tersangka mengenakan rompi yang terlihat seperti pelindung tubuh.
“Kami yakin, para korban menjadi sasaran, karena keyakinan mereka, Islam,” tutur Kepala Polisi London Stephen Williams.
“Kami memahami, bahwa peristiwa ini dapat menimbulkan ketakutan serta kecemasan di masyarakat,” imbuhnya.
“Khususnya di komunitas Muslim, di komunitas mana pun yang menjadi sasaran kebencian,” lanjutnya lagi.
Maka itu Williams, menekankan, “Tidak ada toleransi dalam komunitas yang motivasi di dalamnya adalah kebencian, menargetkan orang lain dengan kekerasan.”