6 Nasihat Mbah Maimun Zubair yang Menyejukkan Hati

Nasihat Mbah Maimun Zubair

Ngelmu.co – Kiai Haji (KH) Maimun Zubair, meninggal dunia di Mekkah, Selasa (6/8) kemarin. Di usianya yang tak lagi muda, 90 tahun, karisma Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, itu seolah tak meluntur. Nasihat Mbah Maimun Zubair (Mbah Moen), menjadi salah satu buktinya.

Banyak pihak yang membagikan pesan serta nasihat Mbah Maimun Zubair, di media sosial. Salah satunya, Ustadz Imam Santoso, yang menuliskan 6 pesan indah tersebut, di akun Facebook pribadinya.

1. Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah. Barangkali, itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat.

2. Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum Muslimin, maka singkirkanlah. Barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju surga.

3. Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya. Semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Sampaikan Belasungkawa, Prabowo: Pesan Mbah Moen Selalu Tertanam di Benak Saya
[/su_box]

4. Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah dia. Barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.

5. Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba’ ta’ kepada anak-anakmu. Setidaknya, itu menjadi amal jariyah yang tak akan terputus pahalanya untukmu, meski engkau berada di alam kuburmu.

6. Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti. Setidaknya, itu menjadi sedekah untuk dirimu.

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya (pula),”.

Jangan pernah meremehkan kebaikan, karena bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang sholat malamnya, melainkan karena akhlak baiknya, dan sabarnya dia, ketika musibah datang melanda.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum,” (HR. Muslim).

Selamat jalan, Mbah Maimun Zubair. InsyaAllah husnul khatimah.