Ngelmu.co – Bukan hanya satu dua negara yang mengalami resesi akibat pandemi COVID-19. Setidaknya, sudah ada 14 yang resmi ada di posisi tersebut. Dilansir Detik, ada 13 negara lainnya yang dipastikan menyusul, antara lain:
Austria
Kuartal I: -2,8 persen,
Kuartal II: -12,8 persen.
Belanda
Kuartal I: -0,2 persen,
Kuartal II: -9,3 persen.
Belgia
Kuartal I: -2,8 persen,
Kuartal II: -14,5 persen.
Finlandia
Kuartal I: -1,1 persen,
Kuartal II: -4,9 persen.
Latvia
Kuartal I: -1,5 persen,
Kuartal II: -9,8 persen.
Lebanon
Kuartal I: -4 persen,
Kuartal II: -5 persen.
Lithuania
Kuartal I: -2,4 persen,
Kuartal II: -3,8 persen.
Meksiko
Kuartal I: -1, persen,
Kuartal II: -18,9 persen.
Portugal
Kuartal I: -2,3 persen,
Kuartal II: -16,3 persen.
Republik Ceska
Kuartal I: -2 persen,
Kuartal II: -10,7 persen.
Slovakia
Kuartal I: -3,7 persen,
Kuartal II: -12,1 persen.
Tunisia
Kuartal I: -1,7 persen,
Kuartal II: -21,6 persen.
Ukraina
Kuartal I: -1,3 persen,
Kuartal II: -11,4 persen.
Resesi merupakan situasi yang terjadi saat produk domestik bruto (PDB)—pertumbuhan ekonomi—suatu negara negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Di mana jika dalam kuartal berikutnya ekonomi masih negatif, maka resesi berlanjut.
Negara akan dinyatakan berhasil keluar dari resesi, saat ekonomi kembali dapat tumbuh positif.
Baca Juga: Daftar Negara Maju yang Masuk Jurang Resesi
Dilansir CNBC Indonesia, pada Rabu (19/8), 14 negara resmi terjun ke jurang resesi, di antaranya:
- Malaysia,
- Singapura,
- Filipina,
- Thailand,
- Jepang,
- Korea Selatan,
- Hong Kong,
- Inggris,
- Polandia,
- Jerman,
- Prancis,
- Italia,
- Spanyol, dan
- Amerika Serikat.