Ma’ruf, saat mengajak berwisata, juga meminta agar para pelaku usaha menyiapkan produk-produk UMKM [usaha mikro kecil menengah] untuk mendukung pariwisata Raja Ampat.
Ia juga mengarahkan, agar menyiapkan sentra-sentra kuliner dengan konsep desain kekinian.
“Namun, tetap menunjukkan ciri khas budaya Papua, dan memenuhi standar protokol kesehatan,” kata Ma’ruf.
Setelah pernyataannya viral, dan mendapat beragam protes, juru bicara Wapres Ma’ruf, yakni Masduki Baidlowi, mengklarifikasi.
“Harus saya tegaskan, bahwa maksud pernyataan wapres tersebut adalah dalam rangka persiapan,” tuturnya, secara tertulis, mengutip Kumparan, Selasa (29/6).
“Apabila kondisi pandemi Covid-19 sudah pulih dan aman,” sambung Masduki.
“Bukan saat ini ketika kita sedang menghadapi pandemi Covid-19 dengan kebijakan pembatasan-pembatasan ketat,” jelasnya lagi.
Dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, kata Masduki, “Insya Allah, kita bisa menekan laju penyebaran Covid-19.”
“Dan Indonesia, segera pulih dan aman dari pandemi Covid-19,” imbuhnya.
“Di saat itulah, kita membangkitkan ekonomi nasional, termasuk di dalamnya mengaktifkan kunjungan pariwisata,” lanjutnya lagi.
Masduki, kembali menegaskan, bahwa Wapres Ma’ruf, tidak mengajak masyarakat untuk berwisata di tengah pandemi.
“Melainkan memberikan semangat, agar masyarakat semakin ketat menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
“Untuk membantu pemulihan masyarakat di bumi pertiwi Indonesia, dari dampak pandemi,” sambung Masduki.
“Sehingga masyarakat dapat hidup aman, serta berwisata dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti sedia kala,” pungkasnya.