Ngelmu.co – Rusia merespons kebijakan AS soal pengusiran 60 diplomatnya. Otoritas Rusia akan melakukan hal yang sama terhadap diplomat AS, yaitu balas mengusir diplomat AS dari Rusia.
Dilansir dari Viva, Jumat, 30 Maret 2018, kemarin, Kamis (29/3), Rusia mengumumkan mengusir 60 diplomat AS. Pemerintahan negara yang dijuluki Beruang Merah itu juga akan menandakan negara-negara lain yang bergabung dengan Inggris dan AS.
Rusia tidak terima dituduh telah melakukan teror kepada mantan agennya di Inggris, Sergei Skripal. Vladimir Putin menyatakan bahwa sikap negara-negara Barat lain yang ikut mencela dan mengusur diplomat Rusia lebih karena ‘faktor’ ekonomi.
Pihak Kementerian Luar Negeri Rusia sudah memanggil Duta Besar AS untuk Rusia, Jon Hunstman. Mantan Gubernur Utah itu dipanggil untuk diberitahukan bahwa 60 diplomat dari AS punya waktu sepekan untuk meninggalkan Rusia. Selain itu, Huntsman juga diberitahu soal konsulat AS di St Petersburg akan ditutup.
Kebijakan Rusia tersebut merupakan balasan sikap AS yang menutup konsulat Rusia di Kota Seattle, AS. Sementara itu, pihak Gedung Putih sudah menanggapi sikap politik Rusia ini. Pengusiran diplomat AS ini memperlihatkan penurunan hubungan AS-Rusia.
Sebelumnya, diketahui bahwa Rusia dan Inggris telah terjadi perang diplomatik setelah mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, 66, dan putrinya, Yulia Skripal, 33, diracun di Salisbury, Inggris pada 4 Maret 2018 lalu. Skripal dan Yulia ditemukan tak sadarkan diri karena di pusat perbelanjaan pada 4 Maret. Kondisi keduanya masih kritis di rumah sakit.