Ngelmu.co – Majelis Ulama Indonesia (MUI), merespons sikap pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang yang kembali memicu kontroversi.
Panji meragukan Al-Qur’an sebagai kalamullah atau firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ia menganggap Al-Qur’an sebagai kalam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) pun merespons.
Ia menegaskan bahwa pihaknya, sudah berupaya melakukan investigasi dengan masyarakat setempat; tentang apa yang diajarkan di Ponpes Al Zaytun.
“Kami melihat beberapa statement-nya, misalnya tentang wanita menjadi imam salat atau khatib salat Jumat, itu sudah melampaui batas.”
“Apalagi kalau meragukan kebenaran kebenaran Al-Qur’an, meragukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, itu jelas merupakan akidah yang tidak bisa dibenarkan.”
Demikian pernyataan Gus Fahrur pada Rabu (14/6/2023), yang juga mengaku telah banyak mendengar pernyataan kontroversial Panji yang viral di media.
“Saya mendengar di media, banyak sekali ujaran-ujaran dari Panji Gumelang pemimpin Al Zaytun yang sangat kontroversial,” akuannya.
Baca juga:
- Kontroversi Panji Gumilang Al Zaytun
- Abraham Ben Moses si Penghina Allah, Potong Hidangan Babi dengan Bismillah
Lebih lanjut, Gus Fahrur pun mengimbau kepada masyarakat muslim Indonesia, agar berhati-hati dan selektif dalam memilih lembaga pendidikan.
“Hendaknya kita meneliti akidah yang diajarkan, dan juga pemikiran-pemikiran yang diajarkan.”
“Karena ternyata tidak semua pesantren itu sama seperti pada masa zaman dahulu,” kata Ketua PBNU bidang Keagamaan ini.
Sebelumnya, beredar video yang merekam pernyataan Panji di media sosial TikTok.
Panji menyatakan jika Al-Qur’an, bukan kalam Allah, melainkan hanya wahyu yang dituliskan Nabi Muhammad yang berbahasa Arab.
Menurutnya, jika Allah, hanya memahami bahasa Arab, maka doa yang bukan bahasa Arab, tidak akan dimengerti oleh Allah.
“Bukan kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu.”
“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti bertemu dengan orang Indramayu… Gusti Allah enggak ngerti kalau [bahasa selain Arab]. Artinya, bacalah semua itu.”
Demikian pernyataan Panji Gumilang, mengutip video yang dibagikan oleh akun TikTok @herypatoeng.