Ngelmu.co – Partai-partai yang tergabung dalam koalisi Jokowi-Ma’ruf, mulai ‘ribut’ soal pembagian jatah kursi di kabinet. Masing-masing dari mereka berharap bisa mendapatkan keadilan, dengan memperhatikan kualitas dari nama calon-calon menteri yang sudah disodorkan.
Lantas, partai mana saja yang berani terang-terangan meminta jatah menteri kepada Jokowi? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari Merdeka dan Sindo:
PDIP
Melalui Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, partai berlambang moncong putih itu mengaku berharap porsi kabinet bisa ditentukan berdasarkan perolehan suara partai yang senapas dengan kemenangan Jokowi-Ma’ruf.
Karena menurutnya PDIP sudah menyiapkan banyak kader untuk mengisi posisi dalam kabinet. Namun, pihaknya tetap mengembalikan keputusan akhir kepada Presiden Joko Widodo.
“Ya, partai jangan dipisah dengan profesional. Di partai juga banyak profesional. Buktinya, PDIP satu-satunya yang manajemennya ber-ISO,” tuturnya lantang, Selasa (25/6).
PKB
Setali tiga uang dengan PDIP, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga mengaku pihaknya telah menyerahkan 20 nama kader untuk Jokowi pilih, sebelum masuk ke dalam Kabinet Kerja Jilid II. Nama-nama yang disodorkan tersebut, dianggap pantas menjadi menteri pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
“Tadi sudah saya sebutkan 20 nama (ke Presiden). Terserah beliau,” ujarnya singkat, saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/5).
Nasdem
Politikus Partai Nasdem, Teuku Taufiqulhadi langsung menanggapi pernyataan Ketum PKB, Cak Imin yang meminta 10 menteri ke Jokowi-Ma’ruf.
Dirinya mengatakan, Nasdem pantas mengusulkan perolehan menteri partainya lebih dari PKB, yakni 11 menteri. Karena perolehan suara mereka saat Pileg 2019, lebih besar dari PKB.
“Suara Nasdem ‘kan lebih besar dari PKB di DPR berdasarkan kursi. Maka, (sudah) sepantasnya Nasdem mengusulkan 11 (Menteri),” ungkapnya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (3/7).
Golkar
Sama dengan PDIP, PKB, dan Nasdem, partai berlambang pohon beringin ini pun meminta jatah kursi menteri kepada Jokowi. Bahkan, jumlahnya lebih banyak dari periode sebelumnya. Jika semula hanya dua, kini Golkar meminta lima kursi untuk menteri.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono menilai wajar jika jatah menteri dari Golkar ditambah, karena Golkar menjadi partai dengan kursi kedua terbanyak di DPR RI.
“Saya kira wajar kami minta empat atau lima kursi, tak perlu 10 kursi seperti PKB,” ucapnya di kantor DPP Golkar, Jakarta Selatan, Senin (27/5).
PPP
Dan yang tak ingin ketinggalan adalah PPP. Seolah tak mau kalah dengan partai koalisi lainnya, partai berlambang Ka’bah ini pun meminta jatah kursi menteri untuk pihaknya ditambah.
Karena pada periode pertama, mereka hanya mendapat satu kursi, yakni Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin yang saat ini sedang terseret kasus suap jabatan di Kementerian Agama.
“PPP ingin portofolionya bertambah di pemerintahan mendatang. Kalau portofolionya apa, terserah Pak Presiden nanti,” kata Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Partai Pendukung 02 Mau Merapat, Cak Imin: Jangan Kurangi Jatah PKB
[/su_box]
Sebelumnya, Prabowo juga sempat menyebutkan nama-nama yang akan ia ajak dalam kabinet jika memenangi Pilpres 2019 lalu.
Namun, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Irma Suryani Chaniago justru menyatakan cara tersebut sebagai gambaran, kubu 02 ingin berkuasa dan menang dengan berbagai cara.
“Enggak apa-apa ‘kan bagi-bagi kursi, ‘kan memang tujuan mereka ingin berkuasa untuk bagi-bagi kursi menteri. Makin jelas ‘kan kenapa ingin menang dengan berbagai cara?” pungkasnya, Senin (1/4), seperti dilansir dari Detik.