Ngelmu.co – Pasukan penjajah Israel, mengumumkan kematian tiga anggota mereka di Jalur Gaza.
Penyebab kematiannya serupa dengan beberapa kasus sebelumnya.
Mereka mengeklaim dijebak oleh pejuang Palestina ke dalam bangunan yang sudah dipasangi peledak.
Menurut penyelidikan awal pihak pasukan penjajah Israel, ketiga anggotanya tewas akibat ledakan di sebuah bangunan jebakan di Rafah.
Ketiganya bertugas di Batalion ke-50 Brigade Nahal.
Baca juga:
Adapun Radio IDF, mengungkapkan, lima anggota lainnya terluka, tiga di antaranya terluka parah.
Sejumlah pasukan itu dilaporkan memasuki sebuah gedung di Rafah, setelah sebuah rudal antitank diluncurkan ke arah kendaraan mereka.
Saat semua pasukan di dalam gedung, alat peledak yang ditanam pejuang Palestina, meledak.
Akibatnya, tiga anggota pasukan penjajah Israel tersebut tewas di tempat, sementara yang lainnya terluka berat.
In this video, Al-Qassam fighters are seen targeting a Merkava tank in the Jabaliya camp and bombing Israeli gatherings with mortar shells in the northern Gaza Strip. pic.twitter.com/4hg8PmsEbi
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) May 28, 2024
Perlu dicatat, bahwa situs Israel–Hadshot Bazman–melaporkan pada Selasa, bahwa pasukan Israel, mengalami dua peristiwa sulit di Jalur Gaza.
Baca juga:
Sebagai informasi, situs itu terkenal kerap memublikasikan kerugian pasukan penjajah Israel, sebelum pengumuman resmi.
Situs itu juga menyebutkan bahwa tiga anggota pasukan penjajah Israel, tewas.
Sepuluh anggota lainnya terluka, dengan lima di antaranya luka berat; akibat insiden keamanan di Rafah.
Media itu juga melaporkan, sejumlah pasukan penjajah Israel lainnya hilang, karena insiden yang terjadi di satu rumah penuh jebakan.
Begitu juga di terowongan yang dipasangi alat peledak di kamp Al-Shawut; selatan Rafah.
Pada bulan ini, sekitar 27 pasukan penjajah Israel, tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam sebulan, selama pasukan penjajah Israel, melakukan serangan darat ke Jalur Gaza.
Al Jazeera, melaporkan, satu orang tewas, dan lebih dari 20 lainnya terluka dalam pengeboman penjajah yang menargetkan warga Palestina.
Ini terjadi di dekat kawasan Kaf al-Mashrou, sebelah timur Kota Rafah.
Koresponden menyatakan, sejumlah warga Palestina, terluka dalam penggerebekan pendudukan Israel yang menargetkan berbagai wilayah di kota Rafah.
Brigade Izzuddin al-Qassam, mengumumkan, peledakan terhadap pasukan pendudukan yang terdiri atas 15 anggota, membunuh dan melukai mereka di lingkungan al-Tanour, sebelah timur Rafah.
Sayap militer Hamas itu mengungkapkan bahwa para pejuangnya, melakukan operasi ‘kompleks’ setelah memikat kekuatan zionis ke wilayah mereka.
Penyergapan dilakukan di dekat Sekolah Al-Shoka, sebelah timur Kota Rafah, dan meledakkan bom di sana, hingga menewaskan empat pasukan penjajah Israel, dan melukai lainnya.
Baca juga:
Brigade al-Qassam juga menjelaskan bahwa, para pejuangnya menargetkan ‘sejumlah pasukan penjajah Israel yang membarikade mereka di dalam rumah dengan rudal antipersonel TBG di daerah al-Shoka.
Mereka menambahkan bahwa, setelah kedatangan pasukan penyelamat, “…Mujahidin kami berhasil menembak dua pasukan penjajah Israel.”
Koresponden Al Jazeera juga melaporkan bahwa, 10 petugas dan pasukan penjajah Israel, tewas.
Adapun 135 lainnya terluka. Ini di seluruh Jalur Gaza, sejak serangan ke Rafah, dilakukan sekitar dua pekan lalu.
Hezbollah published footage of the “intense, close-range fire attack” targeting the Ramia site of the Isreali army at the southern Lebanese border. pic.twitter.com/oD551KtWiC
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) May 28, 2024
Channel 12 Israel juga mengutip ketua Dewan Keamanan Israel, Tzachi Hanegbi yang mengatakan, bahwa pertempuran di Gaza akan berlanjut.
Setidaknya selama tujuh bulan ke depan.
Pertempuran di Rafah, terjadi setelah pasukan penjajah Israel, melakukan serangan brutal terhadap tenda-tenda pengungsi di wilayah barat kota yang sebelumnya diklaim ‘aman’.
Israel mengabaikan perintah dari Mahkamah Internasional pada Jumat lalu untuk segera menghentikan serangan darat di Rafah.
Bukannya menghentikan serangan, Israel justru menembakkan rudal, peluru, dan bom.
Pembantaian dalam dua hari itu bahkan menyebabkan 72 warga Palestina, syahid; menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Baca juga:
Seorang pejabat PBB juga memperkiraan, 200 orang syahid, karena rumah sakit di Rafah, tidak berfungsi maksimal.
Kondisi ini tidak sepadan dengan jumlah korban luka kritis yang terus bertambah; tanpa intervensi medis.
Di Khan Younis, tiga warga Palestina–termasuk dua anak–menjadi martir akibat pengeboman Israel.
Menurut saksi mata, Israel mengebom rumah keluarga Abu Jazar.
Sumber medis menyebut, ada korban luka dan jenazah syahid yang tiba di Rumah Sakit (RS) Baptis di Gaza.
Ini akibat serangan pesawat Israel, mengincar rumah milik keluarga Shatat di lingkungan Sheikh Radwan, utara kota.
Agresi Israel di Jalur Gaza, terjadi sejak 7 Oktober 2023.
Serangan brutal dan biadab Israel, telah menyebabkan lebih dari 36 ribu orang terbunuh.
Puluhan ribu lainnya juga terluka, di mana mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Sekitar 10 ribu orang juga tercatat hilang di tengah kehancuran besar-besaran, dan kelaparan yang merenggut nyawa anak-anak serta lansia.