Ngelmu.co – “PDI Perjuangan tidak akan bergandengan dengan kekuatan yang mencemari masjid dan tempat-tempat ibadah, untuk nafsu kekuasaan.”
Demikian bunyi kutipan pernyataan dari Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Senin, 10 Oktober 2022.
Mendapati pernyataan tersebut, awak media pun bertanya kepada Juru Bicara PKS Muhammad Kholid: Apakah PKS, merasa disasar oleh narasi Said?
“Enggak,” jawab Kholid, santai, Senin (10/10/2022).
Namun, ia balik bertanya, mau sampai kapan narasi politik identitas yang berbau SARA itu dibawa dalam kontestasi politik.
“Cukuplah, narasi begitu. NKRI, UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. Sudah, selesai,” tegasnya.
Kholid meminta, agar narasi yang ‘menggoreng’ identitas lapisan masyarakat tertentu juga dihentikan.
“Jangan lagi pakai narasi pemecah belah bangsa begitu,” pungkas Kholid.
Baca Juga:
Sebelumnya, Said menjelaskan bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputeri, telah teruji dalam sejarah melahirkan banyak pemimpin baik.
Mulai dari di tingkat kabupaten, kota, provinsi, bahkan kepemimpinan nasional.
Said juga bicara bagaimana Megawati, menentukan pemimpin di semua tingkatan pemerintahan; jelang Pilpres 2024.
“Sangat banyak aspek yang beliau pertimbangkan dalam menentukan calon pemimpin.”
“Beberapa prinsip teguh yang senantiasa beliau pegang, semisal, pemimpin harus setia dan berpegang teguh pada negara kesatuan.”
“Pancasila, konstitusi, dan memahami betul kebinekaan kita sebagai fondasi berpikir dan bertindaknya,” ujar Said.
Secara regulasi, lanjutnya, PDIP dapat mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri.
Namun, kata Said, PDIP juga meyakini gotong royong sebagai fondasi penting kehidupan kebangsaan. Itu sebabnya, mereka bicara soal mitra koalisi.
“Pertimbangan mitra koalisi juga harus sebangun, dan simetris dengan garis dan perjuangan ideologis PDI Perjuangan.”
“Semisal, PDI Perjuangan tentu saja tidak akan berjalan beriring dengan kekuatan yang mengedepankan politik identitas, membawa-bawa suku, agama, dan ras, untuk memenangkan pemilihan.”
“PDI Perjuangan tidak akan bergandengan dengan kekuatan yang mencemari masjid dan tempat-tempat ibadah untuk nafsu kekuasaan.”
“Oleh sebab itu, PDI Perjuangan perlu memastikan mitra koalisinya firm [tegas] menyangkut hal-hal seperti ini,” tutup Said.