Ngelmu.co – PDIP menyebutkan bahwa poster ‘Raja Jokowi’ bisa jadi buatan kubu pendukungnya alias pendukung sendiri. Bagaimana analisisnya?
PDIP Jateng menyatakan bahwa pihaknya membuat analisis terkait dugaan siapa pemilik dan pemasang ribuan poster ‘raja Jokowi’ di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Hasil analisis itu, salah satu kemungkinannya adalah poster-poster itu buatan pendukung sendiri.
Hasil analisis itu diungkapkan oleh Ketua DPD PDIP Jateng. Ia mengaku telah membuat analisis terkait siapa pemilik poster yang menurutnya jika dikumpulkan seluruhnya bisa mencapai 85 ribu tersebut. Didapatkan dari pengakuan pihak-pihak pemasang yang ditanyai, mereka mengaku mendapat upah Rp 5 ribu plus bambu dan tali Rp 10 ribu untuk pemasangan satu poster.
“Sekali pasang, yang memasang dapat Rp 5 ribu, plus bambu dan tali Rp 10 ribu. Itu angka gede, belum percetakannya, pengangkutannya dan lain lain. Melibatkan uang besar, tidak kurang Rp 3,5 miliar sampai Rp 4 miliar,” kata Bambang Wuryanto di Semarang, Rabu (14/11/2018), dikutip dari Detik.
Baca juga: Kubu Jokowi Disebut Playing Victim Soal Poster ‘Raja Jokowi’
Jika kalkusinya benar seperti itu, Bambang menyatakan bahwa pembuat atau pemilik poster adalah orang kaya. Dalam analisisnya kemungkinan pemiliknya adalah kubu lawan politik. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa pemiliknya adalah pendukung Jokowi sendiri.
Setelah terpeleset menyatakan terkait kemungkinan bahwa poster-poster itu dibuat oleh pendukung Jokowi sendiri, Bambang Wuryanto buru-buru mengklarifikasi dengan menyebut bahwa jika benar demikian maka pendukung tersebut memiliki pemahaman organisasi yang tidak memadai.
“Tentu yang punya gawe (kepentingan) itu orang yang punya duit. Kalau (dibuat) pendukung Jokowi, maaf, pemahaman organisasinya rendah, pemahaman budayanya rendah. Tapi kalau lawan, dia jago, punya kecerdasan luar biasa, karena kalau keliru menurunkan (poster), isu tersebar PDIP turunkan gambar Jokowi, cari sensasi,” kata Bambang.
Diberitakan sebelumnya bahwa tersebar ribuan poster ‘Raja Jokowi’ seantero Jateng. PDIP lalu memutuskan untuk menurunkan poster tersebut karena tidak merasa mencetak dan mengeluarkannya, meskipun di poster itu ada logo PDIP. Lagi pula, gambar Jokowi berpakaian raja justru merendahkan karena Jokowi adalah calon presiden yang maju melalui pemilihan umum.
Bambang menyebut bahwa poster ‘Raja Jokowi’ Ini merendahkan kecerdasan. Bambang menyebut bahwa di era demokrasi, pejabat politik, ini sebagai capres, artinya kalau kemudian dikatakan raja, raja kan tidak dipilih, harusnya dipilih, elektoral. Ini merendahkan kecerdasan PDIP.