Ngelmu.co – Pencalonan diri Ganjar Pranowo pada Pilgub Jawa Tengah mendatang, diliputi isu kasus hukum korupsi e-KTP. Meski sudah berulang kali dibantah dan di dakwaan Setya Novanto tidak ada nama Ganjar, namun isu tersebut melekat seiring berjalannya persidangan di Tipikor.
Terkait hal tersebut, Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto, menyatakan bahwa partainya tidak khawatir dengan isu korupsi e-KTP tersebut yang menyinggung nama Ganjar. Ganjar hingga saat ini tidak pernah terbukti terlibat dalam korupsi e-KTP dan tidak pernah menyandang status tersangka apalagi terdakwa.
“Ya kalau sekedar disebut, bagaimana dengan praduga tak bersalah. Kan harus kita hormati. Kecuali itu statusnya terpidana, itu partai tentu melakukan evaluasi-evaluasi,” ucap Hasto, Kamis (21/12).
Hasto mengatakan bisa jadi isu e-KTP yang disandingkan dengan Ganjar, tidak lepas dari dinamika politik Pilgub Jawa Tengah. Tapi PDIP meyakini Ganjar memang tidak terlibat karena itu PDIP optimistis bisa diusung lagi di periode kedua ini.
“Persoalan e-KTP kami tegaskan posisi politik PDIP berada di luar pemerintahan. Kami tidak punya kemampuan designer. Jangankan mendesign, orang dekat dengan PDIP berpikir saat itu. Karena kami di luar pemerintahan,” ucap Hasto.
Sementara soal deklarasi pencalonan resmi Ganjar, Hasto memberi sinyal bahwa deklarasi itu hanya soal waktu. PDIP pasti mengusung kader di periode kedua jika berprestasi dalam memimpin. Menurut Hasto, hasil evaluasi PDIP dan juga survei, rakyat memberikan apresiasi atas kepemimpinan Ganjar. Tentu saja dalam tradisi kepartaian, mereka yang incumbent dan bekerja dengan baik mendapatkan kesempatan, prioritas untuk dicalonkan kembali.
Tetapi pencalonan Ganjar nanti, menurut Hasto, merupakan kewenangan dari Ibu Megawati. Sehingga PDIP nanti akan melihat di hari H. Yang penting semua calon yang berproses memiliki peluang yang sama.