Ngelmu.co – Penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) siang.
Usai melakukan penembakan, pelaku yang kemudian diketahui bernama Mustopa NR (60), itu pun tewas.
Peristiwa berawal pada pukul 11.24 WIB. Mustopa mendatangi kantor MUI Pusat, dan meminta bertemu dengan Ketua MUI.
“Pukul 11.24 WIB, di tempat ini ada orang tidak dikenal, masuk dari pintu depan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.
“Kemudian [yang bersangkutan] mencari Ketua MUI, ingin bertemu dengan Ketua MUI,” sambungnya.
Petugas pengamanan kantor MUI Pusat, sempat menanyakan tujuan kedatangan Mustopa.
Petugas juga menanyakan lebih detail, siapa ketua MUI yang ingin ditemui oleh pelaku.
Namun, tiba-tiba Mustopa malah mengeluarkan senjata.
“Kemudian yang bersangkutan mengeluarkan senjata,” kata Karyoto.
“Ada butiran-butiran isi peluru, ada tabung gas kecil juga, yang disebut airsoft gun, bukan senjata api,” imbuhnya.
“Untuk detail, kami akan meminta ke labfor,” jelasnya lagi.
Pingsan Sebelum Tewas
Setelah melakukan penembakan, pelaku yang dikejar oleh pihak keamanan kantor MUI, pingsan saat diamankan.
“Sama pamdal dan karyawan di dalam, dikejar, kemudian diamankan, beberapa saat, pelaku ini pingsan,” tutur Karyoto.
Petugas pun membawa Mustopa ke Puskesmas terdekat. Namun, tak lama berselang, dokter menyatakan pelaku sudah meninggal.
“Dibawa ke Polsek, dan saat ini di Puskesmas Menteng. Saat ini, kondisinya sudah meninggal dunia,” ujar Karyoto.
Temuan Surat
Anggota MUI, menemukan surat-surat milik pelaku. Karyoto enggan menyimpulkan maksud dari surat-surat itu, karena pihaknya akan mendalami terlebih dahulu.
Polisi juga akan mendatangi domisili pelaku, yakni Lampung; untuk menelusuri lebih lanjut kasus penembakan ini.
“Kami tidak bisa jelaskan satu-satu, ini masih kita akan teliti. Apakah betul surat ini dibikin yang bersangkutan,” kata Karyoto.
“Karena ada beberapa, dan memang di situ, makanya kami akan kirimkan anggota kami ke Lampung,” sambungnya.
“[Untuk mencari tahu] tentang background, latar belakang, orang ini sebenarnya bagaimana,” lanjutnya lagi.
Jenazah Diautopsi
Terpisah, polisi mengatakan jika mayat Mustopa, diautopsi di RS Polri Kramat Jati.
“Nanti, dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa, karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang.”
Demikian pernyataan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin di kantor MUI.
Barang-barang yang dimaksud adalah obat-obatan, buku rekening, dan surat.
Namun, Komarudin belum menjelaskan, obat apa saja yang ditemukan dalam tas Mustopa.
“Obat-obatan, buku rekening, dan beberapa lembar surat-surat,” tutupnya.
Baca juga: