Meilin, wanita asal Jonggol, Kabupaten Bogor, juga diduga menistakan agama, karena menghina Nabi Muhammad.
Di media sosial, ia mengunggah pemberitaan penahanan Habib Bahar bin Smith, lalu menulis:
“Yang begini dibilang cucu nabi. Kalau cucunya kayak begini, gimana kakeknya.”
“Antum paham gak, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.”
“Jadi, lebih baik antum baik dulu untuk diri sendiri, baru baik untuk khalayak banyak.”
“Jangan koar-koar seperti tong kosong nyaring bunyinya. Virus Corona ini namanya.”
Setelah beredar video Meilin, berada di kantor polisi, ia pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya umat Muslim.
Kapolsek Jonggol AKP Agus Hidayat, membenarkan video tersebut.
Awalnya, polisi mencari keberadaan Meilin, sejak Rabu (20/5/2020) malam. Namun, tak berhasil menemukan.
Keesokan harinya, Meilin, datang ke Polsek Jonggol.
“Ia mau ke kantor polisi, ia [Meilin] takut juga. Ia mau pulang ke rumah juga takut dicari-cari oleh umat Islam Jonggol, ya, akhirnya ia di depan kantor polsek.”
“Akhirnya kita lihat ada ibu-ibu diam, wajahnya kusut, kita tanya,” jelas Agus, Jumat (22/5/2020).
“Bu kenapa?”
“Pak, saya mau minta perlindungan.”
“Minta perlindungan apa? Oh, ibu yang bernama ini, ya? Saya cariin dari semalam, akhirnya ketemu.”
Akhirnya, kata Agus, pihaknya memeriksa Meilin, yang mengaku takut dengan kedatangan warga.
“Karena banyak orang, yang mungkin banyak balas-balasan dipostingannya itu, ‘Jangan harap kamu bisa hidup tenang, ya, setelah menghina Nabi kami’, begitu,” jelas Agus.
Jozeph Paul Zhang
Jozeph Paul Zhang juga menista agama dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
PBNU pun membenarkan, dan menilai pernyataan Jozeph, mencederai keyakinan serta ajaran umat Islam.
“Mengecam keras pernyataan yang mencederai keyakinan dan ajaran umat Islam.”
“Pernyataan yang dilakukan oleh Joseph Paul Zhang, masuk ke dalam penghinaan terhadap keyakinan umat Islam.”
Demikian tegas Sekjen PBNU A Helmy Faishal Zaini, dalam keterangan tertulis, Ahad (18/4) lalu.
Maka ia meminta Polri, segera menangkap Jozeph. Namun, juga mengimbau agar umat Islam, tetap tenang dan tidak terprovokasi.
“Meminta aparat keamanan, dalam hal ini Polri, untuk segera melalukan langkah konkret mengusut dan menangkap Joseph Paul Zhang, atas perbuatannya tersebut.”
“Meminta kepada umat Islam, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi melalukan hal-hal yang di luar koridor hukum yang berlaku.”
“Mari kita senantiasa menjaga bulan suci Ramadhan dengan cara-cara yang arif dan bijaksana.”
“Salah satunya, saling menghargai dan menghormati keyakinan umat beragama,” tutur Helmy.
Jozeph, membuat kisruh karena sayembaranya, menantang warga untuk melaporkannya yang mengaku sebagai nabi ke-26, ke polisi.
Jozeph, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah forum diskusi via Zoom yang juga ditayangkan di kanal YouTube pribadinya.
Awalnya, Jozeph, membuka forum Zoom bertajuk ‘Puasa Lalim Islam’, dengan menyapa peserta di beberapa belahan dunia.
“Shalom yang ada di Afrika, di Rusia, Amerika, Kanada, ya, Amerika sudah masuk.”
“Yang ada di New Zealand, Australia, shalom semua, rahayu. Yang ada di Kamboja, juga di Thailand, Korea.”
“Luar biasa, ya, rombongan para nabi internasional. Tadi yang dari Kamboja mau daftar nomor 29.”
“Saya suruh ambil nomor antrean dulu di Munchen,” kata Jozeph, April 2021.
Setelah menyapa para peserta, Jozeph, kemudian membuka tema Zoom terkait ‘Puasa Lalim Islam’.
“Tema kita hari ini puasa lalim Islam. Luar biasa, lu yang puasa, gua yang laper! Hahaha. Gubrak, gubrak.”
“Password seperti biasa, ya, buka jus jus jus gubrak gubrak gubrak olala bebe.”
“Serius hari ini, ya, lu yang puasa gua yang laper, enggak bener lu,” kata Joseph.
Baca Juga:
Masih dalam pembukaan tersebut, ia kemudian bicara soal ibadah puasa rekan Muslimnya di Eropa.
Menurutnya, teman-temannya itu melaksanakan ibadah puasa, hanya di tahun pertama saja, karena takut dengan Allah.
“Ini saya dikirimi sama temen-temen dari… Yang saya bagikan lalimnya.”
“Jadi, kalau kita lihat, sekarang di Indo ‘kan pada lagi puasa, ya. Kalau di Eropa juga lagi pada… bukan lagi pada puasa, lagi duniawi, enggak puasa.”
“Sebab, teman-teman Muslim di Eropa ini, tahun pertama puasa, takut sama Allah.”
“Tahun kedua puasanya separo, nyoba, Allah lihat apa enggak. Tahun ketiga, bablas enggak puasa, Allah enggak lihat.”
“Loh, kenapa? ‘Kan Allah Mahatahu. Enggak, Allah lagi dikurung di Ka’bah,” ujar Jozeph tertawa.
“Kurang ajar. Emang gitu, ya? Tahun pertama mereka masih puasa full, tahun kedua mereka separo.”
“Tahun ketiga rata-rata sudah pada enggak puasa lagi. Tiap hari ngeliat porselen.”
“Tiap hari mereka… Apalagi di sini sejuk. Kalau mau cocok di sini sejuk,” imbuhnya.
Beberapa peserta, kemudian ikut berkomentar soal puasa, hingga Jozeph, mengaku tidak nyaman dengan adanya bulan puasa.
Ia bahkan menyebut, suasana menjelang Idulfitri sebagai sesuatu yang mengerikan.
“Tapi dari dulu saya kalau lagi bulan puasa itu adalah bulan-bulan paling tidak nyaman.”
“Apalagi kalau deket-deket Idulfitri, ‘Dung… dung… breng… dung… dung… breng… Sarimin pergi ke pasar… dung dung… breng… Allah bubar’.”
“Wah itu tuh udah paling mengerikan. Itu horor banget,” kata Jozeph.
Lalu, ia membeberkan video sayembara, menantang orang-orang untuk melaporkannya ke polisi, karena penistaan agama, dengan mengaku sebagai nabi ke-26.
“Gua kasih sayembara. Gua udah bikin video. Saya udah bikin video tantangan.”
“Yang bisa laporin gua ke polisi, gua kasih uang, yang bisa laporin gua ke polisi penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Jozeph Paul Zhang.”
“Meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25, dan kecabulannya yang maha cabulullah,” tantangnya.
Baca Juga:
Jozeph menantang, minimal ada lima laporan polisi di Polres berbeda, maka ia akan menghadiahi orang yang melaporkannya Rp1 juta.
“Kalau Anda bisa bikin laporan polisi atas nama penistaan agama, gua kasih satu laporan Rp1 juta.”
“Maksimal lima laporan. Supaya enggak bilang gua ngibul ‘kan, jadi ‘kan Rp5 juta.”
“Di wilayah Polres yang berbeda. Saya kasih satu laporan Rp1 juta. Jadi lima laporan Rp5 juta.”
“Sabar, ya. Klub nabi ke-16, lu pake kaus lu disambit orang lu, wah ini dia klub penista agama,” kata Jozeph.
Halaman selanjutnya >>>