Ngelmu.co – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu dengan Partai Demokrat (PD) di kantor DPP PD, Kamis (22/4) kemarin.
Dalam silaturahmi kebangsaan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai persoalan. Mulai dari terorisme, penodaan agama, hingga kualitas demokrasi yang menurun.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu, menegaskan bahwa pihaknya menolak aksi kekerasan, karena dapat memecah belah bangsa.
“Kita harus menyerukan penolakan terhadap segala bentuk aksi kekerasan,” tuturnya.
“Seperti terorisme, anarkisme, dan separatisme yang mengancam keamanan serta pertahanan NKRI,” sambung Syaikhu.
“[Begitu juga dengan] Tindakan penodaan agama yang mencederai nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa,” imbuhnya lagi.
Lebih lanjut, Syaikhu juga menekankan, bahwa partainya menolak upaya stigmatisasi terorisme serta radikalisme, terhadap Islam dan Muslim.
“Islam dan seluruh agama di dunia adalah ajaran yang menyerukan rasa persaudaraan dan perdamaian,” ujarnya.
Di sisi lain, Syaikhu menjelaskan, bahwa silaturahmi kebangsaan akan menjadi kegiatan rutin PKS.
Dengan berbagai elemen keumatan dan kebangsaan, dalam rangka sinergi serta kolaborasi.
Seperti pada Rabu (14/4) lalu, PKS juga telah menerima kedatangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di kantor DPP PKS MD Building.
Dalam pertemuan tersebut, kedua jajaran partai membicarakan banyak hal, hingga meneken nota kesepahaman yang memuat tujuh poin.
Baca Juga: Bertemu, PKS-PPP Bicara soal Koalisi Partai Islam Hingga Teken Nota Kesepahaman
Terpisah, Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menyampaikan pernyataannya atas pertemuan partainya dengan PKS.
Bahwa, sebelumnya, pada Juli 2020 lalu, pasca ia terpilih menjadi Ketum PD, AHY juga sempat bersilaturahmi ke kantor DPP PKS di TB Simatupang.
“Hari ini, tiba giliran kami menjadi tuan rumah dari silaturahmi kebangsaan yang baik ini,” tuturnya.
“Kami banyak berdiskusi tentang persoalan kebangsaan, demokrasi, dan juga kesejahteraan rakyat Indonesia,” sambung AHY.
Mewakili PD, ia pun mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi, “Atas dukungan moril dan perhatiannya kepada kami.”
“Khususnya dalam tiga bulan terakhir ini, saat kami tengah menghadapi ujian besar atas eksistensi, kewibawaan, dan kedaulatan partai,” imbuhnya.
AHY meyakini, terlepas dari warna politik yang berbeda, ada sejumlah kesamaan cara pandang dari ikhtiar politik partainya dengan PKS.
“Dalam menangani berbagai persoalan kebangsaan, seperti penanganan pandemi COVID-19,” ujarnya.
Termasuk soal tata kelola pemerintahan yang baik, penyelamatan ekonomi, hingga bagaimana merawat demokrasi di Indonesia.
“Terima kasih atas silaturahminya ke rumah kami, sahabat-sahabat PKS,” kata AHY.
“Semoga silaturahmi yang sudah terjalin baik ini dapat memperkuat sinergi, kolaborasi, dan kerja-kerja politik keumatan dan kebangsaan ke depan,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, nampak Sekjen PKS Habib Aboe Abakar Alhabsyi, Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman, Ketua F-PKS DPR RI Jazuli Juwaini, dan jajarannya, mendampingi Syaikhu.