Ngelmu.co, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai momentum reuni 212 yang digelar pada Ahad (2/12/2018) menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi.
Sekretaris Fraksi PKS DPR Sukamta mengatakan bahwa banyak pelajaran yang bisa dipetik dari reuni 212 sehingga layak direfleksikan maknanya.”Persatuan, pengorbanan, dan perjuangan adalah beberapa hal yang ada dalam aksi 212. Jadi, aksi ini bukan soal SARA, tapi tentang bagaimana elemen-elemen bangsa merekatkan jiwa-jiwa mereka dalam satu aksi,” kata Sukamta, Ahad (2/12/2018).
Hal-hal inilah, kata dia, yang perlu terus dipertahankan dan diejawantahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sama seperti para pendahulu bangsa yang telah berjuang, berkorban, dan bersatu demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dia menegaskan, aksi ini merupakan wujud konkret pembelaan terhadap Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.”Oleh karena itu, kita semua berharap reuni 212 bisa berjalan lancar, tertib, damai dan menghasilkan hal-hal bermanfaat bagi umat, bangsa, dan negara seperti aksi 212 sebelumnya,” ujarnya.
Sejumlah tokoh PKS turut menyemarakkan aksi reuni 212 tersebut, diantaranya Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Sekretaris Jenderal DPP PKS Mustafa Kamal.
HNW dan Mustafa sendiri datang ke Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Ahad (2/12/2018). Keduanya datang mengenakan baju putih-putih pada Subuh hari.
Ahad pagi buta sekitar pukul 03.00 WIB, Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal berangkat dari kantor DPP PKS Jakarta Selatan. Dengan mengenakan baju putih, Mustafa akan mengikuti acara Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Sebelum sampai tempat tujuan, Mustafa mampir ke rumah dinas Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Hidayat sudah bersiap diri saat kehadiran Mustafa. Mereka pun berangkat bersama dengan mobil yang berbeda.
Sesampainya di Monas, Hidayat dan Mustafa disapa oleh para peserta reuni alumni 212. Dengan bisik-bisik maupun teriakan salam. Azan Subuh berkumandang dari panggung acara. Mustafa dan Hidayat mempersiapkan diri untuk sholat berjamaah, di tengah lautan manusia berbaju putih.
Kedatangan Hidayat yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) ini langsung disambut panitia Reuni 212 di panggung utama. Kedatangan Hidayat bersama Mustafa Kamal adalah bentuk dukungan pimpinan PKS terhadap gerakan keumatan dan kebangsaan ulama.
Sebelumnya Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyerukan kader untuk terus menyukseskan agenda-agenda yang digelar ulama.
“Sesuai keputusan DPTP kader PKS diminta hadir menyukseskan reuni 212. Tapi diminta tidak menggunakan atribut partai dalam bentuk apapun demi menjaga kebersamaan dan menghindari tuduhan yang tidak perlu yang akan merusak tujuan acara,”ujar Presiden PKS.