Ngelmu.co – Usai mantan Menpora, Imam Nahrawi jadi tersangka kasus dugaan suap terkait dana hibah KONI dari Kemenpora, PMII tuding ada taliban di KPK. Mereka menilai, hal tersebut tak lepas dari campur tangan kelompok yang ada di dalam lembaga, dan ingin menjatuhkan kader-kader NU.
PMII Tuding Ada Taliban di KPK
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Nasional PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Muhammad Syarif Hidayatullah, seperti dilansir RMOL, Jumat (20/9).
“Hal ini diumumkan di masa akhir jabatan pimpinan KPK yang lama (berbau politis). Terindikasi Kelompok Taliban di tubuh KPK, memang menargetkan kader-kader NU,” kata Syarif.
Sebelumnya, sejumlah massa PMII menggelar aksi demonstrasi di depan gedung KPK. Aksi tersebut tak terhindar dari kericuhan, dari lempar telur, hingga pembakaran ban.
Hal tersebut dilakukan, sebagai bentuk protes terhadap penetapan tersangka Imam Nahrawi. Mereka menilai gerakan KPK berbau politis.
“Imam Nahrawi adalah politisi muda yang berlatar belakang nahdliyin, yang penuh prestasi selama menjabat menteri. Penetapan tersangka ini kami duga sangat politis dan melanggar hukum,” lanjut Syarif.
Kelompok Taliban di tubuh KPK, dikatakan Syarif, sengaja merongrong Pancasila dengan upaya merusak citra pemerintah dan menargetkan kader-kader NU, salah satunya Imam Nahrawi.
“Kami meyakini kelompok mereka merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan khilafah,” pungkasnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Menpora Lantang Sampaikan Isu Radikalisme dan Khilafah, Kini Jadi Tersangka KPK
[/su_box]
Namun, KPK membantah tegas tuduhan itu. Pihaknya menyatakan, isu tersebut digaungkan hanya untuk mendiskreditkan lembaganya.
“Sangat disayangkan kalau orang-orang intelektual kemudian terjebak dalam isu yang tidak benar itu,” tutur Jubir KPK, Febri Diansyah, seperti dilansir Tempo, Jumat (20/9).
KPK telah berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Hasilnya, BNPT menyatakan tak ada perkembangan Islam garis keras di KPK.
Pernyataan dari Gusdurian dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang juga sudah menyatakan bahwa tidak ada Taliban di KPK, juga memperkuat bukti.
Syukurnya, kata Febri, tak semua anggota PMII termakan isu tersebut. Karena sejumlah Pengurus Cabang PMII pun menolak instruksi untuk mendemo KPK, seperti PMII cabang Sleman dan Purworejo.