Ngelmu.co – Politikus Partai Gerindra, Syukri Zen, memukuli seorang wanita bernama Thata di sebuah SPBU, di Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang, Sumatra Selatan.
Melalui akun Twitter @lemontea98_, Thata bilang bahwa Syukri, hendak memotong antrean di SPBU.
Berikut penuturan Thata, selengkapnya:
Si bapak mau memotong antrean di SPBU, tapi tidak kami kasih.
Yang bersangkutan langsung mencaci maki dengan kata kasar.
Lalu, memotong antrean di belakang kami, dan mengantre di antrean lain.
Setelah mengantre di antrean lain, yang bersangkutan turun menghampiri mobil saya.
Di mana yang sedang menyetir pada saat itu, ibu saya.
Beliau lalu berkata kasar lagi. Mendengar beliau berkata kasar, saya turun.
Saya bertanya, makud yang bersangkutan apa dan kenapa?
Lalu, saya berniat untuk memfoto nomor polisi mobil yang bersangkutan, karena saya lihat nopolnya bukan nopol resmi.
Di saat saya memfoto, beliau langsung memukul saya bertubi-tubi.
Sehingga saya mengalami lebam dan sakit di lengan, kepala, bibir, dan terasa sakit di jari manis sebelah kiri.
Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek, tepat di hari kejadian.
Dan ternyata, pemilik mobil adalah seorang anggota DPRD Kota Palembang.
Tapi sampai detik ini, yang bersangkutan belum memenuhi panggilan Polsek, dengan dalil ‘sedang di luar kota’.
Seharusnya, yang bersangkutan, hari ini [Re: Selasa, 23 Agustus 2022] memenuhi panggilan polisi.
Tapi saya dapat kabar kalau beliau tidak bisa hadir.
Keluarganya menyampaikan kepada pihak berwajib, kalau ‘pak dewan’ berhalangan hadir, karena ada kunjungan kerja di luar kota; sampai hari Senin.
‘Mesti Merasakan Penjara’
Peristiwa terjadi pada Jumat, 5 Agustus 2022 lalu.
Namun, Syukri baru menyampaikan permintaan maaf, setelah rekaman video aksi bengisnya, viral.
Video juga sampai ke tangan Zulfikar Akbar, dan membuatnya bersuara melalui akun Twitter @zoelfick.
Seorang wakil rakyat yang ogah antre di SPBU, memukuli seorang ibu-ibu.
Wakil rakyat dari mana dengan kualitas serendah ini?
Sekarang saatnya kita sesama rakyat, bikin si wakil rakyat terbuka matanya.
Kita berharap, wakil-wakil rakyat yang lain, yang benar-benar berangkat dari keinginan mewakili rakyat, ayolah, wakili rakyatmu untuk membela korban ini.
Buat partai politik yang membawa orang seperti ini menjadi wakil rakyat, tunjukkan tanggung jawab kalian.
Ada andil kalian menjadikan orang semacam ini menjadi wakil rakyat.
Pelaku, HM Syukri Zen, anggota DPRD Palembang, minta maaf.
[Namun], untuk kasus seperti ini, jika dimaafkan, hanya akan bikin orang semakin menggampangkan persoalan.
Kalau sesama rakyat biasa saling memaafkan, bagus… juga biasanya karena memang sama-sama punya niat tulus.
[Tapi] seorang wakil rakyat, setelah viral kelakuan buruknya baru minta maaf, ini hanya karena takut kehilangan jabatan saja.
Hidup dengan status sebagai wakil rakyat, tanpa beban menghajar rakyat, seorang perempuan, di depan mata rakyat.
Bukan cuma menyakiti korban, tetapi juga melukai hati semua rakyat.
Wakil rakyat dengan kualitas seperti ini, mesti merasakan penjara.
Kalau memungkinkan, izinkan rakyat melemparnya ke bak sampah lebih dulu.
Setidaknya, supaya ia tahu, setelah selama ini pongah sebagai wakil rakyat, di bak sampah, dia akan sadar bagaimana dia sebenarnya di mata rakyat.
Respons Gerindra
Ketua DPC Gerindra Palembang Akbar Alvaro, mengatakan, bakal memberi sanksi tegas kepada Syukri; karena telah mencoreng nama baik partai.
“Apa yang dilakukan Pak Syukri, tidak merepresentasikan Partai Gerindra Kota Palembang. Intinya kami, Gerindra, tidak menoleransi perbuatan tersebut,” jelasnya.
Baca Juga:
- Pukuli Wanita di SPBU, Syukri Zen Jadi Tersangka
- Fakta-Fakta Pemukulan Anak Politikus PDIP oleh Anak Ketua Pemuda Bravo 5
Alvaro juga menekankan, meski Syukri, sudah berupaya damai dengan korban, tetapi itu tidak akan memengaruhi keputusan partai untuk memberi sanksi tegas.
“Sikap kami akan memberikan sanksi tegas, bahkan sampai pemecatan. Sudah kami laporkan, kita tunggu sikap DPP.”
“Perlu dicatat dan digarisbawahi, Bapak Prabowo [Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto], tidak mentolerir arogansi dan sikap-sikap terlarang seperti ini,” tutup Alvaro.
Minta Maaf
Jika malam itu ia dengan lancarnya memukuli Thata, kini, Syukri muncul dan meminta maaf.
“Aku pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat ramai, dan ke yang bersangkutan, aku juga sudah meminta maaf sebesar-besarnya,” ucapnya, Rabu (24/8/2022).
“Kesalahannya di antrean, saya mau beli Pertamax, dia beli Pertalite,” sambung Syukri.
“Saya minta jalan, tapi mungkin miskomunikasi, jadi salah paham. Saya emosi, dan akhirnya terjadi keributan,” imbuhnya lagi.
Kata Polisi
Pada kejadian ini, Thata adalah korban pemukulan. Namun, dari informasi lain, Syukri mengaku juga mengalami luka-luka.
Akhirnya, keduanya saling melapor ke Polsek Ilir Barat I. Kapolsek Ilir Barat I Komisaris Roy A Tambunan, membenarkan hal ini.
Roy bilang, baik Thata ataupun Syukri, saling melaporkan kejadian penganiayaan yang sama.
“Namun, setelah diketahui [sama-sama melaporkan kasus yang persis], keduanya berencana berdamai.”
“Rencananya mau ada perdamaian… kita yang memediasikannya,” jelas Roy, mengutip CNN Indonesia.
“Lebih lengkapnya, saya belum bisa sampaikan, karena masih dalam penyelidikan. Nanti setelah perdamaian saja, biar bisa lebih jelas.”
Pernyataan Korban
Terpisah, Thata yang menjadi korban pemukulan, memang mengaku telah memaafkan Syukri.
Mereka sudah bertemu di kantor DPC Partai Gerindra, Rabu (24/8/2022) siang.
Syukri didampingi oleh sejumlah pengurus partai, dan menyampaikan permintaan maaf kepada Thata dan ibunya.
“Sebagai manusia, kami tentu memaafkan… tapi bukan berarti damai,” tegasnya.
“Saya juga berterima kasih atas ketegasan dari jajaran pengurus Gerindra. Sejauh ini proses hukum tetap jalan,” sambung Thata.
Menghadapi permasalahan ini, Thata juga mengaku telah berkomunikasi dengan Hotman Paris.
Jika melihat akun Instagram pribadi Hotman, pengacara kondang itu juga menawarkan bantuan gratis untuk Thata.