Ngelmu.co – Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Politik dan Pemerintahan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Galih Prasetyo menilai antusiasme masyarakat yang menginginkan perubahan sangat besar. Alasannya, tak lain karena mereka merasa janji politik Jokowi di kampanye Pilpres 2014 lalu, banyak yang tidak terealisasi. Maka, Galih menuturkan jika peluang pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi untuk menang pada Pilpres 2019 hari ini, Rabu (17/4), sangat besar.
“Dalam demokrasi itu, trial and error hal biasa, begitu rakyat kecewa, hukumannya bagi pemimpin berisiko tidak dipilih lagi. Persoalan ekonomi pun tidak juga membaik, belum lagi isu utang yang membengkak akibat proyek infrastruktur yang kalap dan tidak tepat sasaran,” ujarnya, Selasa (16/4), seperti dikutip dari RMOL.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Exit Poll SPMI: Prabowo-Sandi dan PKS Menang di Arab Saudi
[/su_box]
Rezim Jokowi dinilai gagal mengelola pemerintahan, terlebih yang memiliki kaitan langsung dengan kebutuhan dasar rakyat. Daftar utang pun nampak nyata dan terus bertambah, tanpa pengaruh yang berarti pada pertumbuhan ekonomi.
“Sebagian besar janji Jokowi tidak ditepati, publik cerdas dan bisa cek. Ini yang tentu menggerus kepercayaan publik. Ditambah lagi para bawahan presiden berkarakter ABS (asal bapak senang) yang membuat setiap kebijakan salah sasaran. Prediksi saya hampir 60 persen kemenangan Prabowo Sandi,” tandas Galih.