Ngelmu.co – Melalui akun Twitter resminya, @jokowi, Jumat (16/10) lalu, Presiden Joko Widodo, mengutip penilaian Bank Dunia, yang mendukung UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Mengetahui hal ini, Ekonom Senior, Faisal Basri, pun mengingatkan Jokowi.
Ia, meminta agar Presiden ke-7 RI, itu tak mendengar pujian Bank Dunia, atas Omnibus Law Ciptaker.
“Pak Jokowi, jangan dengar celotehan Bank Dunia, dengarkanlah rintihan rakyat yang merasa dikhianati,” cuitnya, lewat akun, @FaisalBasri, Selasa (20/11) kemarin.
Pak Jokowi, jangan dengar celotehan Bank Dunia, dengarkanlah rintihan rakyat yang merasa dikhianati
— Faisal Basri (@FaisalBasri) October 20, 2020
Sebelumnya, Presiden Jokowi, mencuitkan, “‘Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif.’ Ini kata Bank Dunia.”
“Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif.” Ini kata Bank Dunia.
Berikut pernyataan lengkapnya. pic.twitter.com/AI3TmGposw
— Joko Widodo (@jokowi) October 16, 2020
Baca Juga: Faisal Basri Sebut Omnibus Law Ancaman Bagi Seluruh Bangsa Indonesia
Dalam rilis tersebut, Bank Dunia, menyebut Omnibus Law Ciptaker, sebagai reformasi skala besar Indonesia, sektor ekonomi.
Agar lebih kompetitif, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bank Dunia, juga menilai Omnibus Law Ciptaker, dapat mendukung pemulihan ekonomi RI, dalam jangka panjang.
Indonesia, lanjut Bank Dunia, perlu Omnibus Law Ciptaker, untuk menghilangkan aturan-aturan yang ketat dalam kerja sama bisnis.
Supaya mampu menarik investasi, dan bisa membuka lapangan kerja dalam memerangi kemiskinan.
“Dengan menghilangkan batas-batas yang ketat pada investasi, menandakan Indonesia, terbuka dalam berbisnis.”
“Hal tersebut dapat membantu menarik investor, menciptakan lapangan kerja, dan membantu Indonesia, memerangi kemiskinan.”
Demikian kutipan rilis Bank Dunia, yang Jokowi, bagikan.
Namun, Bank Dunia, juga mengingatkan agar pemerintah Indonesia, menerapkan aturan hukum yang konsisten.
Tujuannya tak lain, demi memastikan iklim ekonomi inklusif, lewat Omnibus Law Ciptaker, tetap berjalan.
Bank Dunia, menyatakan komitmen untuk terus bekerja sama lewat Omnibus Law, guna pemulihan ekonomi nasional, serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Bank Dunia berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, dalam reformasi ini.”
“Menuju pemulihan ekonomi dan masa depan yang lebih cerah bagi semua orang Indonesia.”