Ngelmu.co – Kecaman mengarah lurus ke Israel, setelah Ahad (28/11/2021), sang Presiden, Isaac Herzog, memaksa masuk ke Masjid Ibrahimi.
Makin memicu protes, karena Isaac berkunjung ke masjid–yang berlokasi di Hebron, kota wilayah Tepi Barat–itu untuk merayakan Hanukkah [salah satu festival umat Yahudi].
Mengutip Anadolu Agency, Isaac memaksa untuk masuk ke Masjid Ibrahimi, lantaran hendak berpartisipasi dalam upacara Yahudi; menyalakan lilin.
Sejumlah polisi Israel juga tampak menemani Isaac. Begitu pula dengan warga pemukim Yahudi di Hebron.
Baca Juga:
- Malaysia Tak Izinkan Tim Squash Israel Masuk Negeri Jiran
- Mengulas Kematian PM Israel Ariel Sharon alias si Jagal Beirut
Hal ini jelas membuat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), tegas mengecam.
Pihaknya menilai tindakan Isaac, sebagai bentuk provokasi serta sentimen terhadap umat Islam.
OKI juga memandang langkah tersebut sebagai serangan lanjutan dari Israel terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Tidak terkecuali tanah, dan tempat suci yang mereka punya.
OKI pun menyebut kunjungan Isaac, sebagai bagian dari rencana Israel, melakukan Yudaisasi terhadap Masjid Ibrahimi.
Sekaligus mempererat cengkeraman Israel atas rumah ibadah umat muslim tersebut.
Maka OKI meminta, agar masyarakat internasional dapat segera bertindak, melindungi tempat-tempat suci serta bersejarah di Palestina.
OKI juga berharap dunia bisa turut bersuara, memaksa otoritas pendudukan Israel untuk menghormati kesucian tempat-tempat itu.
‘Israel Melanggar’
Masih mengutip Anadolu Agency, pada Senin (29/11/2021) waktu setempat, Arab Saudi juga mengutuk kunjungan Isaac ke Masjid Ibrahimi.
Pihaknya memandang tindakan tersebut sebagai ‘pelanggaran mencolok terhadap kesucian masjid’.
Demikian kantor berita resmi kerajaan SPA melapor, berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Langkah Isaac itu juga seperti tingkah musuh, sekaligus memprovokasi perasaan umat Islam dunia.
Demikian kata kementerian terkait, sembari mengingatkan bahwa pendudukan Israel, harus siap menanggung konsekuensinya.
Baca Juga:
- Kembali Buka Donasi untuk Palestina, UAH: Jangan Ganggu Singa yang sedang Berzikir
- Husein, Aktivis Indonesia di Gaza yang Nikahi Hafizah Palestina
Sedikit mengulas, otoritas Israel memang membagi kompleks masjid, antara umat Islam dengan Yahudi.
Tepatnya setelah pemukim ekstremis Yahudi Baruch Goldstein membantai 29 jemaah Palestina, di dalam masjid, 1994 silam.
Hebron sendiri merupakan rumah untuk sekitar 160 ribu muslim Palestina, dan sekitar 800 pemukim Yahudi, ‘menumpang’ di sana.
Ada juga yang tinggal di serangkaian kantong khusus Yahudi, dan mendapat penjagaan ketat dari pasukan Israel.
Terlepas dari itu, Kepala Masjid Ibrahimi Sheikh Hefthi Abu Sneina, buka suara.
Ia mengatakan, pasukan Israel menutup masjid dan mencegah jemaah Palestina untuk masuk ke sana.
Ketimpangan ini terjadi, meski pada Juli 2017 lalu, Komite Warisan Dunia UNESCO telah memasukkan Masjid Ibrahimi dan [kota tua Hebron] ke dalam daftar warisan dunia.
Di sana, Hebron tercatat sebagai rumah bagi sekitar 160 ribu muslim Palestina.