Ngelmu.co, JAKARTA – Mendagri Tjahjo Kumolo mengusulkan dua perwira tinggi Polri menjadi Penjabat Gubernur di Jawa Barat dan Sumatera Utara selama Pilkada serentak 2018 berlangsung. Presiden Joko Widodo menanggapi usulan yang menjadi polemik ini.
Dia mengatakan, usulan tersebut belum masuk ke meja kerjanya. Sehingga dia belum bisa memberi keputusan apakah setuju atau tidak.
“Ya, sampai saat ini belum masuk meja saya. Masih lama sekali kan. Belum masuk meja. Nanti kalau masuk meja baru saya jawab. Belum masuk kok, jangan-jangan nggak masuk ke meja saya, sudah ribut saja. Belum tentu masuk ke meja saya,” kata Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Jokowi tak menampik jika usulan ini kemudian menjadi polemik di tengah masyarakat. Jokowi menilai, ini terjadi karna sudah banyak pihak yang berprasangka atas rencana usulan Kemendagri tersebut. “Karena banyak yang berprasangka dulu, suudzon dulu, padahal belum tentu suratnya sampai ke saya,” katanya.
Jokowi juga mengatakan, kebijakan serupa dengan usulan Kemendagri tersebu sebenarnya sudah pernah diterapkan beberapa tahun lalu. Namun tidak menjadi polemik seperti rencana yang akan diusulkan tahun ini.
“Yang dulu-dulu nggak ada masalah. Dulu banyak loh, yang dari TNI ada, Polri ada, biasa saja. Kenapa sekarang ramai? Itu saja pertanyaan saya. Sekali lagi itu belum masuk meja saya, jadi saya nggak mau komentar dulu,”pungkasnya.