Ngelmu.co – Polres Bogor telah menangkap Emmanuel Alvino yang diduga penganiaya mantan asisten rumah tangganya (ART) Maghfiroh. Polisi juga telah menetapkan Emmanuel sebagai tersangka.
Penetapan tersangka kepada Emmanuel Alvino dilakukan setelah ia terbukti menganiaya Maghfiroh, seorang asisten rumah tangga (ART). Selanjutnya Emmanuel dikenakan pasal berlapis dengan ancaman hukuman dua puluh tahun penjara akibat ulahnya tersebut.
“Pelaku dikenakan Pasal 352, dan Pasal 365 KUHP dengan ancaman penjara selama-lamanya dua puluh tahun,” kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky dalam keterangan persnya, Rabu (22/8), dikutip dari Kumparan.
Baca juga: Tuding Anies Serobot Antrian sehingga Disoraki, Ahoker Dibully Warganet
Dicky menjelaskan bahwa Emmanuel juga bisa dikenakan hukuman lebih berat, terlebih saat melakukan aksinya, Emmanuel mengajak kedua temannya. Dicky mengatakan bahwa Emmanuel bisa saja dikenakan hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup.
Memang apa yang dilakukan oleh Emmanuel Alvino (37) atau yang biasa disebut dengan Pinoy terhadap Maghfiroh (28) memang sudah keterlaluan. Maghfiroh, ibu dua anak itu secara beramai-ramai dipukul, digunduli, dan dipersekusi karena dituduh mencuri uang Rp 1,5 juta saat masih bekerja di rumah Emmanuel. Maghfiroh pun menerima penyiksaan keji, rambutnya habis dan wajahnya mengalami lebam.
Maghfiroh lantas melaporkan perbuatan Pinoy ke Polres Bogor. Pinoy pun saat ini diminta oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebenarnya sebelum kasus ini, nama Pinoy pun sudah pernah menjadi omongan publik di media sosial. Pinoy pernah berkasus semasa Pilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 silam.
Saat itu, Pinoy mengunggah foto kurang pantas terkait para kandidat yang maju dalam Pilgub. Pinoy terlihat membuka sebagian celananya sembari melontarkan kalimat bernada negatif kepada para kandidat yang saat itu maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Serta, dengan entengnya, pria lulusan LSPR Jakarta itu menganggapnya sebagai humor belaka.
Saat itu, Pinoy menuliskan komentar untuk tiap-tiap pasangan adalah sebagai berikut:
Nomor 1 Preeeeet…
Nomor 2 OK!!!
Nomor 3 Perutku kembung…
Kemudian, entah apa yang terjadi yang membuatnya tersadar, Pinoy kemudian mengakui perbuatannya tersebut salah dan tidak mencerminkan kampanye sehat. Lantas, Pinoy pun menghapus foto-foto itu dan meminta maaf terhadap semua kandidat, Agus-Sylvi, Basuki-Djarot, dan Anies-Sandi.