Ngelmu.co – Urip Saputra menyusun skenario pura-pura mati, gegara punya utang mencapai Rp1,5 miliar.
Pria yang dikenal sebagai tokoh Konghucu ini mengaku bermaksud menghindar dari utang tersebut.
Menurut Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, utang Urip, bukan berasal dari pinjaman online (pinjol).
“Dari tempatnya bekerja,” tuturnya, seperti Ngelmu kutip dari Detik.
Maka itu polisi bakal memeriksa sejumlah pihak, guna mengungkap fakta-fakta terkait kasus Urip ini.
“Kalau berdasarkan pengakuannya [Urip, utangnya] untuk kebutuhan pribadinya, dan sebagian dibelikan properti,” ungkap Iman.
Rencana Ganti Identitas
Urip juga mengaku berencana mengganti identitasnya, setelah skenario pura-pura mati berjalan mulus.
“Setelah sepi rumahnya, [Urip] akan keluar dari peti jenazah tersebut, dan menghilang, karena dianggap sudah mati ‘kan,” kata ujar Iman.
“Lalu, nanti [dia] hidup lagi dengan identitas yang lain,” sambungnya.
“Tidak ada terinspirasi dari kejadian-kejadian yang lain. Hanya memang sepintas saja tebersit mengambil langkah itu,” imbuhnya lagi.
Kans Restorative Justice
Pihak kepolisian yang tengah mengusut kasus Urip juga bicara soal kemungkinan adanya penerapan restorative justice.
“Bisa, potensi restorative justice itu terbuka, selama kemanfaatan hukum itu dirasakan oleh masyarakat,” ucap Iman.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pihaknya belum bisa menetapkan Urip sebagai tersangka.
Sebab, penentuan hal tersebut, kata Iman, bisa dilakukan setelah proses pemeriksaan rampung.
“Proses penyidikan itu seperti pasal. Kita kumpulkan alat buktinya, fakta hukumnya seperti apa…”
“Nanti baru ter-konstruksi-kan di dalam delik. Itu pun, penegakan hukum itu ada yang disebut kepastian hukum…”
“Ada yang disebut kemanfaatan hukum itu sendiri. Kami dalam menegakkan hukum, harus mengikuti apa yang terjadi di tengah masyarakat,” jelas Iman.
Peluang Damai?
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Urip, bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Menurut Iman, pihak perusahaan tidak melaporkan kejadian terkait kepada polisi, karena mengharapkan jalan damai.
“Tidak, dari pihak perusahaannya juga konfirmasi awal kepada kami, mereka akan mencari solusi dengan penyelesaian melalui restorative justice.”
Baca Juga:
Sekilas mengulas…
Beberapa waktul lalu, media sosial heboh, karena adanya video yang merekam seorang pria dalam peti mati, hidup kembali.
Setelah gaduh, barulah diketahui jika pria itu asal Bogor, Jawa Barat (Jabar); bernama Urip Saputra.
Nah, ternyata, Urip memang berpura-pura mati untuk menghindari tagihan utang.
“Iya, betul [sempat dinyatakan meninggal], sudah dalam peti, [kemudian hidup lagi],” demikian pernyataan sang kakak di Bogor, Senin (14/11/2022).
Sembunyi dalam Peti
Ia bilang, Urip tiba di rumah–Rancabungur, Kabupaten Bogor–pada Jumat, 11 November 2022.
Urip, ketika tiba di rumah sudah berada di dalam peti mati.
Keluarga yang mengetahui Urip masih hidup pun membuka peti mati tersebut untuk memeriksa jasad.
“Kita sih belum bisa jelaskan sepenuhnya, karena memang yang tahu hanya Urip,” akuan sang kakak.
“Jadi, yang kami terima itu, saat itu, peti itu datang, kita buka, dan ternyata masih ini, masih ada tanda-tanda kehidupan,” sambungnya.
Istri Sempat Tolak Buka Peti
AKBP Iman menyebut istri Urip sempat menolak untuk membuka peti mati sang suami.
“Waktu itu, dari keluarga US [Urip Saputra], sempat minta [peti mati] untuk dibuka…”
“Kemudian dari istrinya, keberatan, dengan alasan wasiat dari saudara US untuk tidak dibuka,” tutur Iman.
Namun, keluarga tetap meminta agar peti mati dibuka, karena mereka ingin melihat Urip untuk yang terakhir kali.
“Pada saat dibuka, ternyata masih bernapas,” ungkap Iman.
Lantas, mengapa pihak keluarga menyatakan hal senada, bahwa Urip sempat meninggal?
“Bisa saja karena memang dari awal itu, mereka sudah dapat informasi dari istrinya, bahwa saudara US, sudah meninggal.”
Pesan Ambulans Sendiri
Iman juga mengungkapkan bahwa Urip, memesan ambulans serta peti matinya sendiri.
“Iya, sama istrinya, memesan ambulans beserta peti jenazah. Jadi, memesannya satu paket, gitu, peti jenazah dengan ambulans.”
“Yang memesan peti jenazahnya adalah driver yang mengantarkan ambulans tersebut,” papar Iman.
Periksa Penjual Peti
Pihak kepolisian memeriksa sejumlah pihak, demi mengungkap fakta. Mulai dari penjual peti, hingga tenaga kesehatan (nakes).
“Perkembangan untuk permasalahan Urip Saputra, kami dari tim penyelidik Satreskrim Polres Bogor, masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.”
Lebih lanjut, polisi juga akan memeriksa pihak hotel di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel).
Pasalnya, Urip diketahui melakukan perjalanan dari Jaksel, sebelum menjalankan skenario ‘bangun dari peti’ di Rancabungur, Bogor.
“Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap hotel yang ada di Jaksel, yang berawal dari berangkatnya Saudara U beserta istrinya,” kata Iman.
Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan dari pihak penjual peti mati beserta nakes yang sempat menangani Urip.
Sebab, Urip yang dibawa dari Jaksel ke Bogor menggunakan ambulans, dalam perjalanan, diduga masuk sendiri ke peti mati.
Barulah setelah momen ‘meninggal hidup lagi’, Urip dilarikan ke RSUD Kota Bogor, untuk mendapatkan penanganan kesehatan.
Pernyataannya, akan berakhir seperti apakah skenario ‘meninggal hidup lagi’ Urip Saputra?