Ngelmu.co – Status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), sudah naik dari Siaga (Level III), menjadi Level IV (Awas).
Masyarakat di radius 6 km pun harus segera dievakuasi.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan, mengatakan, hal ini harus dilakukan, mengingat adanya potensi bahaya.
Termasuk catatan sejarah soal letusan pada 1871 yang berakhir tsunami.
“Sejarah Gunung Ruang, cukup rumit, karena tidak ada jeda waktu yang pasti, dan selalu berubah-ubah.”
“Hanya yang sama adalah sifat erupsinya yang eksplosif, lahar panas, dan terjadi tsunami.”
Demikian penjelasan Hendra saat jumpa pers pada Rabu, 17 April 2024.
Baca juga:
Hendra juga menyebut, tsunami bisa terjadi, karena awan panas masuk ke laut di sekitar Gunung Ruang.
Ini juga yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.
“Bagaimana pengaruh awan panas yang masuk ke laut? Ini dalam sejarahnya, cukup makan banyak korban.”
“Karena akibat dari letusan ini sendiri, atau dari tsunami,” jelas Hendra.
“Ini yang harus digarisbawahi, di mana masyarakat harus segera diungsikan dari pantai, untuk menghindari, baik itu tsunami ataupun awan panas.”
BNPB Bergerak
Melihat kondisi ini, BNPB juga sudah mulai bergerak untuk mengevakuasi warga yang berada di sekitar pantai.
“Ini tentu saja memberikan implikasi, bahwa daerah ini harus dikosongkan, sesegera mungkin.”
“Pengosongan daerah ini, kalau kita lihat waktunya, saat ini di malam hari, ada tantangan dan kendalanya,” kata Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari.