Ngelmu.co – Qinghai; sebuah provinsi di bagian barat laut Tiongkok, mengalami gempa bumi magnitudo (M) 6,9 skala Richter (SR).
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (8/1/2022) tengah malam tersebut, turut mengakibatkan runtuhnya sebagian tembok besar (Great Wall) Cina.
Pihak berwenang yang melakukan pemeriksaan juga telah membenarkan kabar ini, sebagaimana Ngelmu kutip dari Global Times.
Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer, di mana guncangannya mengakibatkan sebagian tembok besar runtuh; sepanjang 2 meter.
Tepatnya di daerah Shandan, Gansu, Cina Barat Laut.
Titik tersebut berjarak 114 kilometer dari pusat gempa di Menyuan, di Prefektur Otonomi Tibet Haibei, Qinghai.
Pascagempa yang kuat, pihak berwenang mengorganisasi pemeriksaan peninggalan budaya lokal, dan menemukan situs runtuh.
Lalu, mereka segera memasang perlindungan utama, serta melakukan perbaikan. Restorasi juga tengah dalam proses.
Gempa memang melanda daerah yang jarang penduduknya, tetapi beberapa kota besar ikut merasakan getaran.
Belum ada laporan kematian.
Namun, 9 orang mengalami luka, yang 8 di antaranya telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara 1 lainnya masih dalam pengawasan.
Kepala Badan Gempa Gansu Shi Yucheng, mengatakan, daerah pemukiman terdekat berjarak 40 kilometer dari pusat gempa.
Tepatnya berada di sabuk gempa, sehingga penduduk setempat terbiasa menghadapi gempa.
Dalam pertempuran lokal melawan kemiskinan, rumah-rumah penduduk ditingkatkan atau diperbaharui, agar tahan gempa.
Menurut Shi, upaya tersebut juga berkontribusi guna mengurangi korban dalam gempa bumi sebesar itu.
Sebelumnya, pada 14 April 2010, gempa berkekuatan M 7,1 SR, melanda Prefektur Otonomi Yushu Tibet di Qinghai.
Peristiwa itu mengakibatkan 2.698 orang tewas, dan 270 hilang.
Lebih dari 90 persen rumah penduduk setempat juga runtuh akibat gempa, dan beberapa gempa susulan yang kuat.
Baca Juga: