Ngelmu.co – Beberapa waktu lalu, media sosial–khususnya Twitter–dihebohkan dengan kabar bahwa produsen bir menjadi salah satu sponsor Formula E.
Namun, benarkah faktanya demikian?
Ahmad Sahroni selaku Ketua Panitia Pelaksanaan Formula E Jakarta, angkat bicara.
Ia menegaskan, bahwa produsen bir; Heineken, tidak mensponsori pergelaran ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta.
Sahroni memastikan, akan ada tujuh sponsor untuk Formula E, di mana produsen bir; Heineken, tidak termasuk.
“Ini nama-nama para sponsor, ya. Eraphone, Bank Artagraha Internasional, Hotel Discovery, Gulavit, Electronic City, Paprika, dan MS Glow for Men.”
Demikian tulis Sahroni kepada Detik, seperti Ngelmu kutip pada Sabtu (28/5/2022) ini.
Sebelumnya, pihak penyelenggara juga telah memastikan bahwa Heineken, bukan sponsor Formula E Jakarta.
Heineken adalah sponsor global FEO. “Perlu ditegaskan, bahwa tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Jakarta E-Prix,” tegas Sahroni.
“Selain itu, perlu diketahui juga bahwa Heineken adalah sponsor global FEO, yang hadir dalam seluruh balapan Formula E di berbagai kota, termasuk di Diriyah, Arab Saudi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Sahroni juga menjelaskan, jika logo Heineken, tidak akan muncul sepanjang gelaran Formula E Jakarta.
Selain itu penjualan produk minuman beralkohol tersebut juga tidak akan ada.
“Pihak FEO, Heineken, dan perusahaan lainnya pun menjunjung tinggi budaya lokal dan nilai-nilai masyarakat di negara atau kota yang menjadi tuan rumah Formula E.”
“Jadi, mereka akan menyesuaikan dengan kondisi di negara masing-masing,” kata Sahroni.
“Ini adalah komitmen yang sudah ditegaskan sejak awal,” imbuhnya.
“Kami sudah sepakat bahwa tidak akan ada logo Heineken di area Sirkuit,” sambungnya lagi.
Sahroni juga menjanjikan, tidak akan ada penggunaan sampanye beralkohol dalam acara penyerahan piala juara.
“Logo diganti dengan tag line berbunyi ‘when you drive, never drink’,” sebutnya.
Baca Juga:
Formula E akan berlangsung di Jakarta pada 4 Juni 2022, dengan pembangunan sirkuit di Ancol, Jakarta Utara; sepanjang 2,4 km.
Adapun kontraktornya adalah PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, dan anggarannya mencapai Rp60 miliar, yang bersumber dari Jakpro.
