Ngelmu.co – Kapitra Ampera menyebut bahwa adanya mobilisasi massa reuni 212 dilakukan partai politik dan para peserta reuni 212 diberi uang Rp100 ribu dari partai politik. Tuduhan Kapitra tersebut mengundang reaksi dari netizen.
Akun Tsurayya Sofia Hidayat menuliskan status menanggapi berita tentang Kapitra yang menyebut peserta reuni akbar 212 dibayar Rp100.000.
Dibilang kita yang ikut aksi dapet 100 ribu..????
Ya ampun, sejak masih aksi awal2, tiket batam jakarta buat suami istri, dan dua kali sama anak2 jadi berempat ( tiket juga bukan Lion, lhoo..)
Dua kamar hotel..
Transport di Jakarta..
Belum lagi ilang pencarian karena gak praktek selama beberapa hari…
Trus dapetnya cuma 100 ribu..????
Tekor banyak kaliiiii…
Akun Nurul Afriana memeberikan komentar soal pernyataan Kapitra:
Anak lanangku saking niatnya ikut, dia kasih aq uang tabungannya buat beli tiket. Tiket 5 jt, dia korek 2 juta uang sakunya. Penghinaan banget kalau cuma dikasih 100 ribu.
Selain itu, akun Muhammad Ridwan Ridwan menuliskan:
Mengada ada. Dana yang dikeluarkan lebih besar dari uang yang didapat. Alumni 212 disamakan dengan cebong kali. Gile loe Ndro
Bhuhaa ha ha
Tambahan, komentar akun Wenny Taifur yang juga menanggapi pernyataan Kapitra:
Karena ebong biasa dihargai segitu tambah nasbung supaya mau dtg….
Ini dtg kemauan sendiri, biaya sendiri…
Sebelumnya Kapitra dalam sebuah acara diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu 1 Desember 2018, menyebut ada mobilisasi massa reuni 212 dilakukan partai politik. Bahkan, kata Kapitra, peserta reuni 212 tersebut diberi uang Rp100 ribu dari partai politik.
Menanggapi pertanyaan Kapitra, Ketum PA 212 Slamet Ma’arif kemudian langsung membantahnya. Slamet menegaskan bahwa pernyataan Kapitra itu merupakan fitnah.
“Tidak ada (pemberian uang), itu fitnah,” tegas Slamet.
