Komunitas Penggiat Sedekah Air (SA) gelar acara gathering relawan sedekah air wilayah Jabodetabek, Sabtu (28/09). Sebanyak 22 relawan mengikuti kegiatan gathering yang dilaksanakan di Cafe Jelajah Coworking Space, Depok.
Kegiatan gathering dilaksanakan dengan tujuan menyampaikan refleksi 5 tahun perjalanan Komunitas Penggiat Sedekah Air, membangun kebersamaan relawan sedekah air dan upgrading keterampilan pengambilan dokumentasi saat survei.
Relawan yang datang berasal dari beragam disiplin ilmu keahlian, seperti: geologist, ekonomi, IT dan psikologi. Wahyu, ketua harian SA, mengungkapkan, “Latar belakang yang beragam bukan menjadi kelemahan komunitas ini, melainkan menjadi sumber keunggulan yang dapat mengembangkan komunitas ini lebih besar lagi.”
Setiap usulan lokasi, Komunitas Sedekah Air akan melakukan survei resistivitas atau geolistrik untuk mengetahui keadaan hidrologi lokasi tersebut. Di titik mana dan berapa meter harus digali/bor. Saat ini maksimum pengeboran sedalam 100 meter dan pipanisasi sepanjang 2KM.
Inisiator Komunitas Penggiat Sedekah Air, Sowwam, mengawali, ”Pada kegiatan-kegiatan awal pengeboran yang dilakukan SA tanpa uji geolistrik atau geologist, syukur dapat airnya. Pada kesempatan lain, sudah sampai ke dalaman 100 meter juga belum dapat. Ternyata kami baru sadar untuk melakukan pengeboran perlu ilmunya sendiri.”
Relawan yang hadir diminta memberi masukan dan harapan perbaikan SA ke depan. Yudit relawan asal Depok berharap, “Semoga SA bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya untuk pulau Jawa saja.”
Beda lagi apa yang disampaikan relawan geologist, Alim,“SA perlu kejelasan SOP survei, tahapan dari setiap proses mulai dari usulan masuk, survei, approval sampai pada pengeboran.”
Program unggulan Sedekah Air adalah pembuatan atau pengeboran sumur. Untuk daerah yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengeboran, kita lakukan pipanisasi atau dropping air. Untuk pipanisasi yang paling mudah jika ada mata air di dataran tinggi, tinggal kita buat jalur pipa ke pemukiman warga. Kalau dari air sungai, pipa yang ditarik ke pemukiman saat musim hujan dan kali meluap besar kemungkinan pipa akan hanyut.
“Selama 5 tahun perjalanan SA telah membuat fasilitas akses air bersih di 80 lokasi dengan lebih dari 50.000 jiwa penerima manfaat. Dengan adanya konsolidasi relawan seperti ini diharapkan Komunitas SA bisa terus berkembang dan memberi kemudahan akses air bersih ke setiap masyarakat yang membutuhkan” ungkap Yudhis, ketua SA menutup acara.