Ngelmu.co – Usai resmi dilantik, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10) malam, harta kekayaan 10 pimpinan MPR masa bakti 2019-2024, langsung menjadi sorotan.
Siapa saja perwakilan dari setiap fraksi yang akan memimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk lima tahun ke depan?
Diketuai Bambang Soesatyo, Golkar, ada sembilan wakil lainnya, yakni:
- Ahmad Basarah, PDI-P
- Ahmad Muzani, Gerindra
- Lestari Moerdijat, NasDem
- Zulkifli Hasan, PAN
- Hidayat Nur Wahid, PKS
- Arsul Sani, PPP
- Jazilul Fawaid, PKB
- Syarief Hasan, Demokrat, dan
- Fadel Muhammad, yang mewakili DPD
Harta Kekayaan 10 Pimpinan MPR
Dilansir Kumparan, berikut rincian harta kekayaan ke-10 pimpinan MPR itu, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), di situs KPK:
1. Bambang Soesatyo, Golkar (Pelaporan 29 Maret 2019)
- 27 tanah dan bangunan senilai Rp 71.217.095.000, tersebar di beberapa daerah yaitu Jakarta Timur, Bogor, Jakarta Pusat, Purbalingga, Banjarnegara, Jakarta Selatan, Bandung, serta Klungkung.
- 13 kendaraan bermotor senilai Rp 18.560.000.000, yakni:
- Motor Harley Davidson
- Mobil Land Rover Jeep
- Mobil Bentley Mulsanne sedan
- Mobil Jeep Rubicon
- Mobil Rollsroyce Phantom sedan
- Mobil Toyota Fortuner Jeep
- Mobil Mercedes Benz S 400
- Mobil Hummer H2 Jeep
- Motor Harley Davidson
- Mobil Tesla model X
- Mobil Tesla model S
- Mobil Lamborghini sedan
- Mobil Ferrari sedan
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 1.068.000.000
- Surat berharga senilai Rp 120.000.000
- Kas dan setara kas senilai Rp 7.054.325.429
Total harta: Rp 98.019.420.429
Bambang tercatat telah melaporkan harta kekayaannya kepada KPK sebanyak empat kali. Pelaporan dilakukan saat ia menjabat sebagai:
- Anggota DPR periode 2014-2019 (31 Maret 2016),
- Anggota DPR periode 2009-2014 (28 Januari 2010),
- Ketua DPR 2018-2019 (31 Desember 2017), dan
- Ketua DPR (31 Desember 2018).
2. Ahmad Basarah, PDIP (Pelaporan 11 April 2019)
- 7 tanah dan bangunan senilai Rp 5.928.000.000, asetnya tersebar di beberapa daerah seperti Jakarta Timur, Bogor, dan Malang.
- 5 kendaraan bermotor senilai Rp 2.261.000.000, yakni:
- Mobil Toyota Alphard 2011
- Motor Piaggio
- Mobil Toyota Alphard 2014
- Mobil Wrangler sport 3.0 Jeep 2015
- Mobil Lexus LX570AT
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 146.106.500
- Kas dan setara kas lainnya senilai Rp 2.537.608.330
- Hutang: Rp 802.229.681
Total harta: Rp 10.070.485.149
Ahmad Basarah telah lima kali melaporkan kekayaannya kepada KPK. Laporan itu disampaikannya kala menjabat untuk beberapa posisi, yakni:
- Anggota DPR periode 2009-2014 (18 April 2013 dan 26 Januari 2010),
- Anggota DPR periode 2014-2019 (20 Januari 2015),
- Anggota DPR periode 2014-2019 (31 Desember 2017), dan
- Calon anggota DPR (31 Desember 2018).
3. Ahmad Muzani, Gerindra (Pelaporan 29 Mei 2019)
- 29 tanah dan bangunan senilai Rp 17.780.956.000. Aset itu berada di Tangerang, Depok, Tangerang Selatan, Tegal, Jakarta Pusat, dan Serang.
- 4 kendaraan bermotor senilai Rp 1.225.000.000, yakni
- Mobil Toyota Fortuner
- Mobil Honda Freed
- Mobil Mitsubishi Pajero Sport
- Mobil Toyota Vellfire
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 737.500.000
- Surat berharga senilai Rp 375.250.000
- Kas dan setara kas senilai Rp 3.770.000.000
- Harta lainnya: Rp 1.800.000.000
Total harta: Rp 25.688.706.000
Ia Hanya dua kali menyampaikan kekayaannya ke KPK, yakni saat ia menjabat sebagai anggota DPR periode 2009-2014 (1 Januari 2010), dan anggota DPR periode (31 Desember 2018).
4. Lestari Moerdijat, NasDem (Pelaporan 31 Maret 2019)
- 6 tanah dan bangunan senilai Rp 18.766.807.756. Aset berada di beberapa daerah yakni Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
- 2 kendaraan bermotor senilai Rp 1.120.000.000, yang terdiri dari:
- Mobil Toyota Harrier
- Mobil Toyota Vellfire
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 6.500.000.000
- Surat berharga senilai Rp 670.461.791
- Kas dan setara kas senilai Rp 9.879.520.872
- Harta lainnya: Rp 1.072.265.129
- Hutang: Rp 1.535.439.463
Total harta: Rp 36.473.616.085
Lestari Moerdijat (Rerie), hanya melaporkan harta kekayaannya satu kali ke KPK, yakni sebagai calon anggota DPR RI (15 Maret 2019).
5. Zulkifli Hasan, PAN (Pelaporan 26 Februari 2019)
- 9 tanah dan bangunan senilai Rp 12.985.500.000, tersebar di beberapa daerah seperti Jakarta Timur dan Bogor.
- 1 kendaraan bermotor senilai Rp 650.000.000 dengan jenis Mobil Toyota Alphard
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 1.500.000.000
- Surat berharga senilai Rp 4.990.000.000
- Kas dan setara kas senilai Rp 7.801.710.246
- Hutang: Rp 1.500.000.000
Total harta: Rp 26.427.210.246
Dari laman KPK, total tujuh kali Zulkifli Hasan (Zulhas), melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Pelaporan itu dilakukannya saat ia menjabat beberapa posisi, yakni:
- Anggota DPR periode 2004-2009 (29 Januari 2007),
- Menteri Kehutanan periode 2009-2014 (11 Desember 2009, 16 April 2013, 16 April 2013), dan
- Ketua MPR periode 2014-2019 (14 November 2014, 31 Desember 2018).
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Harta Puan Maharani (Ketua DPR RI) Hingga Rp363,79 Milliar
[/su_box]
6. Hidayat Nur Wahid, PKS (Pelaporan 6 Maret 2019)
- 8 tanah dan bangunan senilai Rp 15.431.414.000, aset berada di Bekasi, Bogor, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
- 2 kendaraan bermotor senilai Rp 1.085.000.000, yakni:
- Mobil Toyota Vellfire
- Mobil Mini Cooper
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 500.070.000
- Surat berharga Rp 3.261.500.000
- Kas dan setara kas senilai Rp 4.605.523.755
- Hutang: Rp 5.500.000.000
Total harta: Rp 19.383.507.755
HNW telah melaporkan harta kekayaannya ke KPK sebanyak 7 kali. Laporan itu disampaikannya kala ia menduduki sejumlah jabatan, seperti:
- Ketua MPR periode 2004-2009 (31 Desember 2006),
- Anggota DPR periode 2009-2014 (1 Desember 2009, 28 Maret 2012, 28 April 2014),
- Wakil Ketua MPR (1 November 2014),
- Pelaporan periodik pada 8 Januari 2003, dan
- Pelaporan sebagai calon anggota DPR (31 Desember 2018).
7. Arsul Sani, PPP (Pelaporan 25 Juni 2019)
- 6 tanah dan bangunan senilai Rp 13.050.000.000. Aset berada di Bekasi, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Batang
- 3 kendaraan bermotor senilai Rp 528.500.000, yakni:
- Mobil Honda Accord Sedan
- Motor Honda
- Mobil Nissan Elgrand Jeep
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 126.500.000
- Surat berharga senilai Rp 405.000.000
- Kas dan setara kas senilai Rp 5.196.600.000
Total harta: Rp 19.306.600.000
Dua kali Arsul Sani melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Pelaporan itu dilakukannya saat menduduki beberapa jabatan, yakni anggota DPR periode 2014-2019 (13 November 2014), dan calon anggota DPR (31 Desember 2018).
8. Jazilul Fawaid, PKB (Pelaporan 31 Maret 2019)
- 14 tanah dan bangunan senilai Rp 1.894.962.750. Aset tersebar di sejumlah daerah yakni Tangerang Selatan, Bandung, dan Gresik.
- 3 kendaraan bermotor senilai Rp 510.000.000, yakni:
- Mobil Toyota Avanza
- Mobil Toyota Kijang Innova
- Mobil Hyundai minibus
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 39.835.000
- Kas dan setara kas senilai Rp 5.418.384.311
Total harta: Rp 7.863.182.061
Pelaporan dilakukan olehnya sebanyak dua kali, yakni saat ia menjabat sebagai anggota DPR periode 2014-2019 (27 November 2014 dan 31 Desember 2018).
9. Syarief Hasan, Demokrat (Pelaporan 29 Mei 2019)
- 8 tanah dan bangunan senilai Rp 14.713.442.000. Asetnya berada di Bogor, Cianjur, dan Jakarta Selatan.
- 1 kendaraan bermotor senilai Rp 488.730.973, yakni berupa satu unit mobil Toyota Vellfire
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 3.500.000.000
- Surat berharga senilai Rp 2.600.000.000
- Kas dan setara kas senilai Rp 735.845.248
Total harta: Rp 22.038.018.221
Syarief tercatat telah melaporkan kekayaannya sebanyak delapan kali pada KPK. Pelaporan itu dilakukannya saat ia masih menjabat:
- Anggota DPR periode 2004-2009 (25 Januari 2008),
- Menteri Koperasi dan UKM periode 2009-2014 (24 November 2019, 1 Agustus 2012, 1 Agustus 2012),
- Anggota DPR periode 2014-2019 (30 September 2014, 31 Desember 2017, 31 Desember 2018), dan
- Pelaporan pada 24 Desember 2003.
10. Fadel Muhammad, DPD (Pelaporan 31 Mei 2019)
- 8 tanah dan bangunan senilai Rp 41.745.650.000. Aset berada di beberapa daerah yakni Jakarta Selatan dan Bogor.
- Harta bergerak lainnya senilai Rp 928.950.000
- Surat berharga senilai Rp 70.113.407.772
- Kas dan setara kas senilai Rp 1.024.949.169
Total harta: Rp 113.812.956.941
Delapan pelaporan kekayaan telah disampaikan Fadel, di antaranya saat ia menjabat sebagai:
- Gubernur Gorontalo 2007-2012 (3 Juli 2006),
- Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2009-2014 (30 November 2009, 5 Januari 2012),
- Anggota DPR periode 2014-2019 (20 Oktober 2014, 31 Desember 2017, 31 Desember 2018), dan
- Calon anggota DPD (31 Mei 2019).