Ngelmu.co – Warganet kembali dibuat bertanya-tanya akibat sikap Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Kali ini karena yang bersangkutan memarahi Kepala Pos Pantau Pengamatan Gunung Semeru.
Pengguna Twitter @KangSemproel, mengunggah dua gambar yang berkaitan dengan laporan kondisi di Lumajang, Jawa Timur.
‘Luluh lantah akibat erupsi Gunung Semeru’.
Dengan keterangan ‘Risma marah dipicu belum ada rekomendasi lokasi aman’, dan ‘Mensos Risma memarahi Kepala Pos Pantau’.
Gambar yang kedua, membuat @KangSemproel, bertanya. “Sejak kapan pos pantau gunung berapi ada di bawah koordinasi Kemensos?”
Cuitan yang telah disukai lebih dari 4.400 akun Twitter itu pun mendapat ratusan balasan.
Salah satunya pemilik akun @mazzini_gsp. Ia bilang, “Bu Risma bisa marahin Kepala Pos Pantau Gunung Semeru, karena Pos Pantau itu di bawah koordinasi BNPB.”
“Sementara BNPB di bawah koordinasi Kementerian Sosial, tapi tetap saja, kejauhan dia ngomelin orang. Kalau mau marah, harusnya langsung ke Kepala BNPB saja, Letjen TNI Suharyanto,” imbuhnya.
Namun, pengguna Twitter lainnya, yakni @Ijonk_47, meluruskan pernyataan Mazzini.
“Pos pantau gunung berapi di bawah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM sih,” tuturnya.
Mazzini pun kembali menyahut. “Oh, makasih ralatnya, Bang.”
“Bukannya tambah parah dong, ini Bu Risma, marahin anak buah orang yang bukan di bawah koordinasi dia?”
Pengguna Twitter @fmuchtar_, pun menimpali. “Kayaknya itu menteri beneran enggak paham struktural koordinasi deh, Bang.”
“Giliran masalah bersihin pasir yang bisa dia nyuruh anak buahnya dan koordinasi sama dinas setempat, malah dia bersihin pake tangan kosong…”
Mensos Risma Cecar Kepala Pos Pantau
Pada Ahad (5/12/2021) lalu, Mensos Risma mendatangi dapur umum pengungsian Gunung Semeru.
Sesampainya di sana, ia mencecar pertanyaan soal lokasi evakuasi warga, kepada Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.
Risma juga menanyakan masalah evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, dan rekomendasi apa yang telah dikeluarkan oleh pos pengamatan.
Risma meminta, agar Liswanto, segera mengirimkan daftar rekomedasi wilayah aman pengungsian.
Ahli Vulkanologi Menanggapi
Ahli vulkanologi, Surono (Mbah Rono), pun menanggapi cecaran tanya Risma ke Liswanto.
“Ya, jangan marah-marah gitu lah, ‘kan kalau tanya ‘kan bisa dengan cara yang baik gitu ‘kan.”
“Kita menyampaikan juga dengan baik-baik,” jelas Mbah Rono, mengutip kanal YouTube tvOne.
Ia juga mengatakan, bahwa pembuatan peta rawan bencana itu ditentukan dari proses sejarah.
“Jadi, kita kembali buka peta rawan bencana itu, yang dibuat berdasarkan kejadian bencana masa lalu.”
“Nah, sekarang pemukimannya itu ada di kawan rawan bencana atau kawasan yang sudah ramah,” jelas Mbah Rono.
“Kalau memang itu dulu aman, tapi sekarang terkena karena memang awan panasnya menjadi lebih luas lagi, ya, bisa diubah kembali peta rawan bencananya.”
Baca Juga:
- Soal Marahnya Mensos Risma ke Pendamping PKH di Gorontalo
- Mensos Risma Marah Lagi
- Ramai-Ramai Respons Sikap Risma ke Teman Tuli
Mbah Rono pun menyampaikan, bahwa pemukiman aman yang Risma maksud, juga berdasarkan peta rawan bencana.
Itu mengapa, ia juga mengingatkan pemerintah, bahwa masyarakat sekitar harus mengikuti pergerakan Semeru.
Sebab, awan panas yang keluar dari gunung berapi, tidak bisa diprediksi.
“Sehingga jika memang ada perubahan pelebaran peta daerah bahaya, ya, pasti kita ubah.”
“Tetapi mari kita sepakati dalam penataan ruang, supaya begitu kena, tidak ada yang marah-marah,” tegas Mbah Rono.
https://youtu.be/jY9wwADEhhA