Ngelmu.co – Betapa marahnya publik pada RSUD Ciereng, Subang, Jawa Barat, yang menolak menangani seorang ibu hamil kritis pada Kamis (16/2/2023) lalu.
“Pasien kritis ditolak, karena kurang kelengkapan administrasi, zalim benar orang-orang ini,” kritik @fullmoonfolks, Senin (6/3/2023).
Kemarahan juga terdengar dari sutradara, Fajar Nugroho (Nugros). Melalui akun Twitter pribadinya, @fajarnugros, ia bicara.
Yang darurat lu tangani. Administrasi, entar dibantuin lah, telepon kek puskesmasnya.
Masa soal administrasi bikin nyawa melayang? Lu semua mending tobat! Kagak punya nurani, common sense, apalagi otak.
Rakyatmu diperlakukan begini sama orang-orang tolol Pak @jokowi.
Suami korban, ya, hanya bisa ikhlas, tapi ‘kan, ya, enggak gini kita ber-society, bernegara ‘kan?
Tentu saja RSUD, tidak memberikan respons, lah mau respons apa? Dicari dulu pembenarannya.
Kenapa hal seperti ini, kita harus peduli dan bersuara? Karena kelak bisa jadi kita, saudara kita, teman kita, yang butuh pertolongan!
Tapi ‘kan kita ke RS swasta? Ya, rezeki enggak ada yang tahu. Janganlah congkak!
Yang kaya berobat ke luar negeri, yang miskin mati di RSUD.
Nuraninya itu, lo, Pak! Jadi pemimpin itu ngasih solusi! Admnisitrasi gampang! Suruh sekretarisnya bantu ngurusin!
Nyawa manusia melayang, lo! Ibu dan anak bayinya! Kayak enggak ada bupati sama gubernur saja ini daerah!
Baca Juga:
Sejarawan, Bonnie Triyana pun menanggapi deretan pernyataan Nugros.
“Ini yang masuk berita, yang enggak masuk berita lebih banyak,” tuturnya.
“Ibunya kawanku, pasien BPJS, sebulan di RSUD, disuruh pulang dalam kondisi kateter buat buang air kecil masih terpasang,” sambung Bonnie.
“Dan lubang di tenggorokan buat selang oksigen masih terpasang. Beberapa jam kemudian, meninggal di rumah,” ungkapnya.
Berita duka ini viral, berbarengan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di media sosial.
View this post on Instagram
Saat ini, hampir dua juta warga negara Indonesia, masih memilih untuk pergi berobat ke luar negeri setiap tahun.
Kurang lebih satu juta ke Malaysia, kurang lebih 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dan lain-lain.
Gara-gara ini, Indonesia kehilangan devisa Rp165 triliun, karena adanya modal keluar.
Kondisi ini tidak boleh kita biarkan terus-menerus, karena itulah, pemerintah akan mendukung penuh pembangunan rumah sakit berstandar internasional.
Seperti hari ini, saya meresmikan Mayapada Hospital Bandung, sebuah rumah sakit yang mengusung tema green hospital di Kota Bandung.
Kehadiran rumah sakit modern dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat ke luar negeri.
Baca Juga:
Kasus meninggalnya seorang ibu hamil bernama Kurnaesih (39), viral di media sosial.
Sebab, korban meninggal bersama anak yang ada dalam kandungannya, usai mengalami penolakan di RSUD Ciereng, Subang, Jawa Barat.
Selengkapnya, baca di sini…