Ngelmu.co – Stasiun televisi Al Jazeera, mengatakan, pasukan penjajah Israel sengaja mengincar rumah milik salah satu jurnalisnya, Anas al-Sharif.
Serangan tersebut pun mengakibatkan ayah dari Anas, terbunuh.
Al Jazeera, mengatakan, sebelum serangan itu terjadi, ada ancaman yang mengarah kepada Anas; sejak November lalu.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah mendesak.”
“Untuk menghentikan pembantaian pasukan penjajah terhadap jurnalis dan warga sipil di Gaza.”
Demikian pernyataan pihak Al Jazeera yang Ngelmu kutip pada Selasa, 12 Desember 2023.
Al Jazeera juga membenarkan bahwa Jamal (65)–ayah Anas–terbunuh dalam pengeboman Israel di kamp pengungsian Jabalia.
“Al Jazeera menyampaikan belasungkawa terdalam kepada kolega kami, Anas, dan keluarganya, Al Jazeera mendesak masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera melakukan intervensi.”
“Dan menghentikan penargetan brutal pasukan pendudukan Israel terhadap jurnalis dan warga sipil di Jalur Gaza.”
Anas al-Sharif merupakan jurnalis Al Jazeera yang keempat, yang kehilangan anggota keluarga; sejak Israel melakukan genosida di Gaza, Palestina.
Israel kerap mengeklaim jika mereka menyerang Gaza dan wilayah lain di Palestina untuk menghabisi Hamas.
Namun, faktanya, hingga kini, dari belasan ribu nyawa yang terbunuh, sebagian besar di antaranya merupakan warga sipil.
Termasuk para jurnalis dan keluarganya, serta anak-anak dan juga perempuan.
Baca juga:
Lebih lanjut, Anas mengatakan, anggota keluarganya yang lain sudah dievakuasi ke UNRWA.
Namun, Jamal tidak dapat mengungsi, karena alasan kesehatan.
Meski kehilangan sang ayah, Anas akan terus bekerja dan meliput serangan Israel ke Gaza, Palestina.
“Kami menguburkan jenazah ayah di sekolah-sekolah yang menjadi tempat pengungsian di sini.”
“Karena kami tidak dapat pindah atau meninggalkan daerah ini sekarang.”
“Saya akan terus meliput peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi,” kata Anas.
“Terlepas dari semua ini, dan terlepas dari penargetan rumah saya serta pembunuhan ayah saya…”
“Saya akan terus meliput dari kamp pengungsian Jabalia, dan dari Gaza utara,” jelasnya.