Ngelmu.co – Rusdi Kirana, CEO Lion Air Group, tak terima Pemerintah Australia boikot Lion Air. Rusdi yang merupakan pendiri Lion Air tersebut meminta Australia bisa menunggu hasil investigasi otoritas berwenang sebelum memutuskan untuk melarang warganya menggunakan Lion Air.
Memang, akibat jatuhnya pesawat Lion Air, Pemerintah Australia gerak cepat. Pada hari yang sama dengan jatuhnya Lion Air JT-610, Pemerintah Australia secara resmi mengimbau pegawai pemerintah dan seluruh kontraktornya tidak terbang dengan Lion Air. Imbauan dari Pemerintah Australia untuk warganya tersebut disampaikan melalui surat elektronik oleh Smartraveller yang merupakan instansi di bawah Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, Australia.
Berikut ini adalah isi dari imbauan Australia:
“Menyusul kecelakaan fatal pesawat Lion Air pada 29 Oktober 2018, pegawai pemerintah Australia dan seluruh kontraktor diimbau untuk tidak terbang dengan Lion Air. Keputusan ini akan dievaluasi kembali setelah informasi terkait penyelidikan jatuhnya pesawat sudah jelas.”
Baca juga: Hotman Sebut Syarat Mudah Korban Lion Air Bisa Dapat Triliunan Rupiah
Terkait dengan pemboikotan Lion Air oleh Australia, Rusdi menyatakan bahwa pihaknya menghargai keputusan Australia tersebut. Namun, Rusdi menyatakan bahwa hal itu bisa dilakukan Australia jika sudah keluar hasil dari investigasi kecelakaan tersebut.
“Kami menghargai kalau memang mereka melarang. Tapi kita juga berharap, setelah hasil investigasi ternyata itu bukan salah kita, kita minta mereka untuk lakukan koreksi,” ujar Rusdi, dikutip dari CNBC Indonesia.
Politisi PKB itu menegaskan bahwa belum ada hasil investigasi yang menunjukkan bahwa insiden jatuhnya JT-610 adalah kesalahan dari Lion Air. Oleh karena itu, Rudi meminta Pemerintah Australia juga menunggu hasil investigasi sebelum mengambil keputusan.
“Kejadian ini, belum terbukti kita salah. Kalau betul itu di-banned Australia kita hormati tapi kita tunggu hasil evaluasi ini. Ini gak bakal lama kok karena ini semua orang, seluruh dunia melihat. Karena ini pesawat baru, produk baru. Boeing juga mau untuk perbaikan selanjutnya. Ini saya yakin gak lama.”
Rusdi mengatakan bahwa imbauan Pemerintah Australia tersebut sebenarnya tidak berdampak banyak ke bisnis Lion Air. Sebab, Lion Air banyak bermain di pasar domestik dan porsi penerbangan internasional, khususnya ke Australia sangat kecil, yaitu hanya melalui Batik Air.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan sekitar Karawang, Jawa Barat, dengan membawa 178 penumpang. Sampai saat ini, proses pencarian dan evakuasi masih dilakukan.